Mengenal Apa Itu Bipolar, Penyakit yang Diidap Niskala dalam Film ‘Kukira Kau Rumah’

- 12 Februari 2022, 14:36 WIB
Mengenal Apa Itu Bipolar, Penyakit yang Diidap Niskala dalam Film ‘Kukira Kau Rumah’
Mengenal Apa Itu Bipolar, Penyakit yang Diidap Niskala dalam Film ‘Kukira Kau Rumah’ /Instagram @prillylatuconsina

ZONABANTEN.com – Seiring dengan perkembangan informasi di media sosial, kesadaran akan mental health semakin meningkat.

Film ‘Kukira Kau Rumah’ adalah salah satu contoh karya yang mengangkat isu ini untuk memberikan gambaran terkait bipolar disorder.

Dalam film garapan Umay Shahab ini, menceritakan tentang Niskala yang mengidap penyakit bipolar.

Mungkin masyarakat sudah tidak asing lagi dengan istilah penyakit mental satu ini. Apalagi setelah aktris ternama Marshanda diberitakan mengidap bipolar dan ramai diberitakan media.

Baca Juga: UPDATE! Brad Binder Geser Posisi Alex Rins dalam Tes Pramusim MotoGP 2022 Hari Kedua Sesi Kedua

Ini dia fakta tentang penyakit bipolar yang diidap Niskala dalam film ‘Kukira Kau Rumah’ yang perlu diketahui:

1. Apa Itu Bipolar?

Bipolar disebut juga sebagai “manic depression” yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati dramatis.

Penderita bipolar dalam satu waktu bisa merasa sangat bahagia dan optimisme hidup. Namun, di hari-hari lain, mereka akan merasa sangat tertekan dan seperti tidak memiliki harapan di masa depan.

Baca Juga: Pledis Entertainment Umumkan Wonwoo Seventeen Positif COVID-19

2. Perawatan

Gangguan bipolar yang dialami oleh seseorang bisa diatasi dengan mengkonsumsi sejumlah obat yang telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir dan dinilai efektif.

Psikoterapi yang digunakan bisa dengan bantuan obat-obatan atau tanpa obat sekalipun tergantung kondisi setiap penderita.

Jika mulai mengalami gejala yang mengarah ke bipolar yakni perasaan bahagia yang sangat luar biasa dan di satu sisi sedih luar biasa, maka segera konsultasikan dengan psikolog.

Baca Juga: Atlet Skater Hwang Dae Heon Ternyata Fans Jennie BLACKPINK

3. Penyebab

Bipolar bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya seperti keturunan, penyebab biologis seperti ketidakseimbangan neurotransmitter, bahan kimia, dan lainnya.

Selain itu, peristiwa dalam hidup yang menyebabkan kecemasan dan stress juga dapat menjadi faktor penyebab lainnya.

Selain itu, ada sejumlah keadaan atau tindakan yang dapat beresiko lebih besar memicu gangguan bipolar.

Termasuk penyalahgunaan obat, kondisi kesehatan mental, stress atau kecemasan parah, hingga berbagai pengobatan.

Baca Juga: Daesung BIGBANG Bicara Tentang Comeback Grup!

4. Tipe

Gangguan bipolar terdiri dari beberapa variasi. Setidaknya ada lima tipe dengan tanda atau gejala berbeda.

Tipe 1: digambarkan sebagai gangguan bipolar klasik dimana penderita mengalami suasana hati dengan siklus antara “depresi” dan “manik” dalam periode yang sangat panjang.

Tipe 2: ditandai dengan episode manik yang kurang parah dan untuk episode depresi bipolar tipe ini pada dasarnya sama seperti tipe 1

Cyclothymia: bentuk gangguan bipolar yang lebih rendah dengan gejala tidak separah tipe sebelumnya dan dapat berlangsung hingga dua tahun

Baca Juga: Hasil Tes Pramusim MotoGP Hari Kedua Sesi Pertama, Alex Rins Geser Posisi Pol Espargaro

Campuran: melibatkan perasaan yang sangat rendah disertai perasaan energik dan termotivasi yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kemauan untuk melakukan hal-hal berbahaya atau beresiko.

Rapid-cycling: ketika penderita bipolar mengalami empat atau lebih episode depresi, mania, maupun keduanya dalam kurun waktu satu tahun.

5. Resiko

Gangguan bipolar bisa mengakibatkan perilaku atau pilihan beresiko seperti kecanduan narkoba dan alkohol, kekerasan terhadap orang lain, dan bahkan bunuh diri.

Mereka yang mengalami gangguan depresi berat karena bipolar juga dapat melibatkan diri dalam perilaku yang membahayakan keselamatan karena sikap tidak peduli tentang kehidupan mereka sendiri.

Baca Juga: TNI Luar Biasa, Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Diperkuat 36 Pesawat Tempur Rafale Buatan Prancis

Perasaan putus asa seringkali membuat penderita bipolar berpikir bahwa aktivitas beresiko yang mengakibatkan kematian adalah jalan keluar yang mudah dan menjadi obat untuk penderitaan mereka.

6. Gejala

Terkadang memang cukup sulit untuk mengenali apakah seseorang menderita gangguan bipolar atau tidak.

Hal tersebut karena tergantung lamanya waktu di antara perubahan suasana hati yang sangat berbeda dari orang ke orang.

Mungkin ada yang berpandangan bahwa penderita bipolar hanya berurusan dengan depresi terutama jika sebelumnya sosok tersebut ceria dan ramah.

Cara mengenali gangguan kesehatan mental satu ini adalah dengan melihat perubahan suasana hati yang seringkali dramatis dan berulang.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kartu dan Cari Tahu Apa Hal Terpenting dalam Kehidupan Cintamu

7. Cara Mengatasi

Jangan langsung putus asa ketika didiagnosa menderita gangguan bipolar. Solusinya adalah segera temui terapis secara teratur dan pastikan mengkonsumsi obat yang telah diresepkan.

Support system dari orang sekitar sehingga penderita tidak merasa sendiri akan sangat membantu.

Selain itu, menjalankan pola hidup sehat mulai dari pola makan, olahraga, tidur yang cukup, hingga teknik pengurangan stress seperti meditasi juga akan memberi manfaat yang besar.

Sadar akan kondisi mental diri sendiri sangatlah penting. Namun, jangan sampai melakukan self-diagnose dan merasa menderita bipolar.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Daily Entertainment


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x