Terkait fenomena kabut otak pasca infeksi COVID-19, para peneliti masih mempelajarinya lebih lanjut.
Tidak mungkin COVID-19 yang menyebabkan pengaruh kabut otak secara langsung. Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan 16 Januari di jurnal Cancer Cell tidak menemukan bukti virus pada cairan tulang belakang pasien.
Baca Juga: Peringati Boyfriend Day 3 Oktober, Simak Sejarah dan 10 Kata Mutiara untuk Pasangan Tercinta
Namun, para peneliti menemukan molekul inflamasi, yang menunjukkan bahwa peradangan akibat infeksi COVID-19 dapat berdampak pada otak.
Berapa Lama Kabut Otak Bertahan?
Belum diketahui secara pasti kapan lamanya kabut otak pasca COVID-19 bisa bertahan. Berdasarkan pasien yang memiliki kabut otak dari kondisi lain, sekitar sepertiga pulih sepenuhnya, sepertiga lainnya akan memiliki gejala berkelanjutan yang membaik secara bertahap.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Tidak ada pengobatan khusus untuk gejala kabut otak pasca COVID-19 ini, namun banyak strategi yang digunakan untuk meningkatkan kembali fungsi otak.
Di antaranya adalah olahraga, banyak tidur, makan-makanan sehat yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.