6 Makanan Kemasan yang Diklaim Sehat, Ternyata…

- 14 Juli 2021, 19:05 WIB
Ilustrasi sereal
Ilustrasi sereal /

ZONABANTEN.com – Saat diet, kita memilih untuk mengonsumsi makanan dengan embel-embel ‘sehat’ di dalamnya.

Michael Mosley, penulis Fast 800 mengatakan seringkali membingungkan untuk mengetahui dengan pasti makanan mana yang sehat saat kita menjelajahi supermarket.

Mosley mengungkapkan 7 makanan yang dianggap sehat dari supermarket yang ternyata tak lebih baik untuk kesehatan.

Baca Juga: Update Covid-19 Provinsi Banten Hari Selasa 13 Juli 2021, Masih Masuk 5 Besar Nasional dengan 3889 Kasus Baru 

Dilansir dari The Sun, berikut daftar tersebut.

1. Keripik sayur

Meskipun makanan ringan ini terdengar bergizi, kebanyakan dari mereka sebenarnya digoreng dengan minyak yang tidak sehat.

Menurut Mosley, makanan ini juga tinggi garam, dan dicampur dengan karbohidrat serta kandungan lemaknya membuat mereka sangat adiktif.

Mosley menyebut bahwa keripik sayuran, pada kenyataannya, tidak lebih sehat daripada keripik kentang biasanya.

Baca Juga: Update Covid-19 Hari ini Rabu 14 Juli 2021, Data Sebaran Kasus Baru & Kasus Aktif di 34 Provinsi Indonesia

2. Margarin

Margarin sebelumnya telah dijuluki sebagai alternatif rendah lemak untuk mentega, tetapi kenyataannya meskipun memiliki lebih sedikit lemak jenuh daripada mentega, lemak jenuh tidak selalu merupakan hal yang buruk.

Margarin sendiri diproses dan dibuat dari minyak nabati. Karena minyak nabati berbentuk cair pada suhu kamar, proses yang disebut hidrogenasi terjadi, yang menghasilkan lemak trans.

Lemak trans harus dihindari jika memungkinkan karena ada banyak bukti ilmiah yang menghubungkan peningkatan asupan lemak trans dengan peradangan, penyakit jantung, stroke, dan kolesterol buruk.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Hari Ini Rabu 14 Juli 2021, 54.517 Kasus Baru Corona

3. Makanan rendah lemak

Mosley mengatakan produk makanan rendah lemak sering kehilangan nutrisi dan sarat dengan aditif.

Produk tinggi gula dan rendah lemak akan meningkatkan kadar glukosa dan membuat kita menginginkan lebih karena tidak ada yang bisa memperpanjang pelepasan energi.

Makan lemak sehat, kaya mono dan poli-tak jenuh tidak hanya akan memuaskan selera tetapi juga mengekang nafsu makan karena memperlambat laju pengosongan perut, menunda isyarat untuk memberi sinyal lebih banyak makanan.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Komedian, Sandiaga Uno Sebut dapat Ciptakan Imunitas Masyarakat di Tengah Pandemi

4. Saus salad

Mosley mengatakan banyak saus yang dibeli di toko mengandung banyak gula dan sulit untuk tetap berpegang pada porsi yang benar.

Alih-alih menggunakan saus ini, lebih baik membuatnya sendiri dengan minyak zaitun, perasan lemon, atau seteguk cuka balsamic berkualitas baik.

Baca Juga: Aktor Legendaris Jackie Chan Ungkap Keinginan untuk Menjadi Anggota Partai Komunis Tiongkok

5. Makanan vegan

Harus diingat bahwa hanya karena sebuah produk diklaim vegan atau bebas gluten, tidak secara otomatis berarti itu sehat.

Beberapa makanan vegan bisa tinggi lemak trans, gula, dan karbohidrat sederhana.

Baca Juga: Haru! Ini Pesan Korban Kekerasan di Pondok Jagung Timur Tangsel

6, Sereal sarapan

Beberapa sereal dapat mengandung hingga 23g gula per porsi.

Granola adalah salah satu penyebab utama ini karena tinggi gula, karbohidrat dan kalori.

Selalu periksa bahan sereal dan hindari yang mengandung buah-buahan kering dan choco chips.

Baca Juga: Rapper Asal Los Angeles Tewas Saat Live Instagram, Suara Tembakan 12 Kali Terekam dalam Video 

Mosley menambahkan bahwa cara terbaik untuk menghindari klaim merek besar dan rumor lama tentang makanan 'sehat' adalah memasak makanan segar dan utuh setiap hari yang selaras dengan diet.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x