ZONABANTEN.com - Seiring dengan banyaknya berita yang membahas vaksin dan percobaannya, banyak istilah medis yang digunakan oleh artikel namun tidak banyak diketahui oleh orang awam.
Berikut adalah beberapa istilah medis yang mulai muncul di banyak artikel pada tahun 2021:
Vaccine efficacy, atau efikasi dari vaksin atau obat
Efficacy atau efikasi adalah persentase pengurangan kejadian penyakit atau kejadian dalam kelompok yang mendapatkan obat atau vaksin dengan yang mendapatkan placebo dalam keadaan optimal.
Baca Juga: Benarkah Efek Samping Vaksin COVID-19 Bisa Mirip Gejala Kanker Payudara? Simak Penjelasannya
Vaccine effectiveness atau efektivitas vaksin atau obat
Kemampuan vaksin tersebut untuk mencegah kejadian yang diteliti di “dunia nyata”. Biasanya didapatkan setelah vaksin atau obat tersebut beredar di masyarakat.
Efektivitas vaksin juga ditentukan dengan membandingkan biaya perawatan penyakit tersebut dibandingkan dengan biaya vaksinasi.
Namun, semakin besar beban penyakit (burden of disease) dan semakin besar juga bagian dari dampaknya yang dapat dicegah melalui vaksin, maka semakin besar efektivitas biaya vaksin tersebut.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas di antaranya: umur, komorbiditas, paparan sebelum vaksinasi, waktu setelah vaksinasi, dan kecocokan vaksin dengan jenis virus yang beredar.
Baca Juga: Gadget Terbaru dari OPPO ini Bisa Ukur Oksigen Darah, Juga Bisa Mendeteksi Covid-19?
Comorbidity atau Komorbid
Komorbiditas adalah penyakit lain yang terkait yang diderita seseorang sebelum penyakit lain.
Berdasarkan artikel kementerian kesehatan, pasien dengan komorbid menjadi penyebab kematian terbanyak pada pasien Covid-19 di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Berdasarkan tulisan Adekunle Sanyaolu dan beberapa peneliti lainnya dengan judul “Comorbidity and its Impact on Patient with Covid-19”, komorbid yang sering membahayakan pasien dengan Covid-19 adalah obesitas, darah tinggi, dan diabetes mellitus.
Penyakit komorbid lain yang mengancam keselamatan pasien Covid menurut tulisan Adekunle adalah:
Penyakit paru-paru kronis dengan kematian mencapai 34,60% dari data mereka; dan
Penyakit Kardiovaskular dengan kematian mencapai 27,80% dari data mereka.
Baca Juga: Segera ke Dokter Jika Tanda Hipertensi Ini Anda Alami, Jangan Abaikan!
Double-Blind Study
Double-blind study adalah penelitian yang dilakukan terhadap manusia untuk melihat pengaruh obat atau perlakuan tertentu terhadap lebih dari satu kelompok. Untuk mencegah subjektivitas, baik sang peneliti maupun peserta penelitian tidak mengetahui siapa yang ada di kelompok mana.
Dalam penelitian ini, kelompok yang ada biasanya adalah kelompok yang mendapatkan inti penelitian (perawatan, obat, atau vaksin) dan yang mendapatkan obat placebo.
Placebo
Obat, vaksin atau perawatan yang sebenarnya tidak ada manfaatnya atau palsu.
Biasanya diberikan kepada peserta penelitian obat atau perawatan baru, para peserta tidak tahu apakah mereka mendapatkan perawatan yang baru atau hanya mendapatkan placebo.
Dalam penelitian tertentu yang menggunakan sistem Double-Blind, peneliti dan peserta juga tidak mengetahui siapa yang mendapatkan perawatan yang mana.***