Parah! Urine Dipakai untuk Memutihkan Gigi di Zaman Romawi Kuno

- 15 Maret 2021, 10:11 WIB
Ilustrasi urine.
Ilustrasi urine. /Pixabay/frolicsomepl/

ZONA BANTEN - Sungguh beruntung kita yang hidup di zaman ini.

Soalnya, kita hidup di masa metode pengobatan medis telah lebih maju.

Nah, bila kita membandingkan dengan pola atau metode pengobatan di zaman dulu, tentu akan membuat kita geleng-geleng kepala.

Di zaman kuno, metode pengobatan yang digunakan termasuk ekstrem dan berbahaya.

Berikut beberapa di antaranya, sebagaimana dilansir dari Healthline dan Medlife.

Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar, 15 Maret 2021: Rupiah Belum Beranjak, Dolar Tetap Nanjak

1. Urine untuk memutihkan gigi

Pada zaman Romawi kuno, terdapat cara untuk memutihkan gigi yang tergolong ekstrem dan menjijikkan, yaitu dengan menggosok gigi menggunakan air seni yang kaya amonia.

Menurut Smithsonian, para dokter dan penyair Romawi percaya bahwa urine atau air seni dapat memutihkan gigi seputih mutiara.

Baca Juga: Rapper Megan Thee Stallion Dinobatkan Sebagai Artis Pendatang Baru Terbaik pada acara Grammy Awards

2. Empedu gajah untuk obati bau mulut

Pengobatan ini benar adanya pada zaman kuno.

Dokter dan apoteker Tiongkok kuno mempercayai bahwa empedu gajah yang diencerkan dengan air dapat mengobati bau mulut atau halitosis.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari ini Senin 15 Maret 2021, Saksikan Kumpulan Pintu Berkah dan Suara Hati Istri

3. Kokain untuk mengobati depresi

Pada zaman dahulu terdapat tokoh psikolog besar bernama Sigmund Freud.

Ia mengobati pasiennya yang mengalami depresi dengan terus menerus menggunakan resep obat kokain yang merupakan salah satu jenis narkotika.

Bahkan ia pun tak hanya sendiri, sejumlah dokter pada abad 19 menggunakan kokain sebagai obat berbagai penyakit mulai dari sakit gigi, migrain, hingga depresi.

Baca Juga: Ada Apa Ini? Denmark, Islandia dan Norwegia Sepakat Hentikan Imunisasi Vaksin AstraZeneca

4. Pengurasan darah dan penggunaan lintah

Pada zaman dahulu, proses pengeluaran darah saat menstruasi dianggap hal yang menyehatkan karena segala penyakit dalam tubuh dikeluarkan.

Hal tersebutlah yang menginspirasi pengurasan darah dari tubuh orang untuk mengobati penyakit.

Dalam pengobatan medis tertua, pernah terdapat praktik pengurasan darah pada pasien menggunakan lintah dan alat logam seperti lancet pegas.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap 2 Menyasar Lansia dan Pekerja Publik, Berikut Cara Daftarnya

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di portaljember.com dengan judul 8 Pengobatan dan Perawatan Medis di Zaman Kuno yang Tergolong Ekstrem Serta Berbahaya

Meskipun populer di Eropa, Yunani kuno, dan Mesir di abad 19, praktik pengurasan darah tersebut kemudian dihentikan karena dianggap berbahaya oleh dokter dan telah banyak memakan korban jiwa yang disebabkan kehabisan darah.

 

Baca Juga: Mengapa Anda Masih Perlu Memakai Masker dan Mempraktikkan Jarak Fisik Di Depan Umum

5. Mengebor tengkorak kepala untuk mengobati sakit kepala

Pengobatan medis ini benar-benar ekstrem, namun cara tersebut memang pernah dilakukan pada zaman dahulu.

Dokter pada zaman dahulu pernah mengobati pasiennya yang mengalami sakit kepala parah dengan cara mengebor tengkorak untuk mengurangi tekanan pada kepalanya.

Baca Juga: Masyarakat Pandeglang Banten Dikejutkan Dengan Aliran Hakekok Balakasuta, Kemenag Terjunkan Penyuluh Agama

Lalu bagaimana hasilnya?

Berdasarkan bukti arkeologis, cara tersebut dapat mengobati sakit kepala dan banyak orang selamat dengan prosedur tersebut.

Meskipun begitu, dokter pada zaman sekarang tentu tidak mempraktikkannya lagi karena sudah tidak percaya dengan prosedur pengobatan tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari Ini Senin 15 Maret 2021 : Kembalinya Raden Kian Santang

6. Heroin sebagai obat batuk anak-anak

Heroin, yang merupakan salah satu jenis narkotika, pernah digunakan sebagai obat batuk anak-anak pada tahun 1920-an.

Bahkan produsen obat raksasa Jerman bernama Bayer mengiklankan produk obat batuk tersebut dengan kandungan heroin.

Usut punya usut, dikabarkan hal tersebut ditujukan untuk membantu Nazi 'memusnahkan' jutaan orang Yahudi dengan memberi anak-anaknya obat yang mengandung heroin.

 

Baca Juga: Seseorang Menjebol Jaringan Wi-Fi Anda Tanpa Izin? Begini Langkah Antisipasinya

7. Arsenik untuk memucatkan warna kulit

Pada zaman dahulu, pemilik kulit hitam dianggap mempunyai kelas rendah dan buruk.

Untuk mencegah kulit menjadi gelap saat banyak bekerja di bawah sinar matahari, mereka yang kebanyakan kaum wanita, mencampurkan arsenik dengan kapur dan cuka lalu mengusapkannya ke seluruh tubuh.

Hasil dari penggunaan bahan berbahaya tersebut tidak diketahui membuat kulit lebih terang atau tidak, yang jelas terdapat banyak orang meninggal karena keracunan.

Baca Juga: Manjur ! Meletakkan Kaki Ke Dinding Efektif Hilangkan Rasa Lelah

Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena campuran arsenik yang terkena makanan dan menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit paru-paru, penyakit pembuluh darah, dan masih banyak lagi.***(Boy Nugroho/Portal Jember)

Editor: Yuliansyah

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah