Tidur Siang yang Sehat dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif pada Lansia dan Mood Seseorang

- 12 Maret 2021, 06:54 WIB
Ilustrasi tidur siang.
Ilustrasi tidur siang. /Pixabay/Claudio_Scott

ZONA BANTEN - ‌Terkadang, tidur siang adalah sebuah kebiasaan yang menyehatkan. Terutama bagi semua orang dan terutama bagi lansia.

Kebiasaan tidur siang yang berlebihan bisa menunjukkan suatu kebiasaan yang tidak sehat, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya "Tidak Semua Sehat, Tidur Siang Panjang Tanda Tidur Malam yang Kurang atau Ada Gangguan Tidur".

Namun, tidur siang tidak selalu merupakan kebiasaan buruk atau tanda penyakit.

Han Cai dan timnya berhasil menemukan manfaat dari tidur siang dalam penelitian barunya.

Penelitian tersebut berjudul “Relationship between afternoon napping and cognitive function in the ageing Chinese population”.

Baca Juga: Tekan 7 Titik di Tubuh Ini, Diyakini Bisa Atasi Masalah Kesehatan

Berdasarkan penelitian tersebut, tidur siang bagi lansia dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Proses kognitif adalah proses mental dalam menyeleksi, menyimpan, memproses, dan mengembangkan informasi yang diterima dari stimulasi luar.

Dari penelitian tersebut, lansia yang tidur siang mendapatkan hasil tes kognitif dalam Mini Mental State Exam (MMSE).

Tes tersebut merupakan tes yang sesuai standar untuk mendeteksi demensia yang dilakukan oleh Dr. Lin Sun dari Alzheimer’s Disease and Related Disorders Center, selaku salah satu peneliti dari penelitian tersebut.

Tes itu menilai kemampuan kemampuan visuospatial, rentang perhatian, penyelesaian masalah, ingatan yang berfungsi, kesadaran lokasi, dan kemahiran verbal.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 14 Telah Dibuka, Namun Bukan Untuk 7 Golongan Pekerja Ini

Peserta yang tidur siang mendapatkan nilai yang lebih bagus pada tiga kategori terakhir.

Davina Ramkison, selaku wellbeing director (direktur kesehatan tubuh) dari Zevo Health, menyatakan, seperti yang dikutip Healthline, bahwa tidur juga menambah kapasitas belajar.

“Tidur siang membantu otak menyembuhkan diri dari kelelahan mental atau kelebihan informasi.” ujar Davina pada artikel Healthline yang sama.

“Saat tidur, otak membersihkan informasi yang tidak diperlukan dari bagian penyimpanan sementara agar informasi baru dapat diserap.” ujarnya menjelaskan lebih jauh.

Dalam penelitian tersebut, grup yang tidur siang dan tidak mendapatkan tidur setidaknya 6,5 jam setiap malam.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Memakai Celana Dalam Saat Tidur, Berpotensi Bahayakan Kesehatan

Tidur siang dilakukan setelah makan siang untuk minimal 5 menit berturut-turut namun tidak lebih dari 2 jam.

Peserta dari grup yang melakukan tidur siang melakukan tidur siang dari sekali seminggu hingga setiap hari.

Katherine Hall, selaku sleep coach (pelatih kebiasaan tidur) dari Somnus, juga ikut menyumbangkan pengetahuannya pada artikel Healthline tersebut.

Hall menyatakan bahwa tidur siang yang ideal di sore hari dapat meningkatkan mood, energi, dan produktivitas sambil mengurangi kecemasan dan ketegangan mental dan fisik.

“Tidur yang ideal dilakukan pada sore hari jam 13.00 hingga 15.00 dan berlangsung antara 10 hingga 30 menit.” ujar Hall.

Baca Juga: Cara Cek Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 14 Serta Pencairan Saldo Insentif

Tidur siang singkat ini juga akan menambah kesiagaan seseorang tanpa meninggalkan rasa “sleep inertia”.

Menurut Hall, sleep inertia adalah kondisi bingung, disorientasi, dan pusing setelah bangun dari tidur.

“Apabila tidur siang dilakukan untuk sekitar 60 menit, terbukti dapat membantu dalam belajar.” ujar Hall.

“Pada saat tidur siang yang lebih panjang itu, otak dapat memindahkan ingatan dari hippocampus, penyimpanan sementara, pada cortex, penyimpanan permanen.” ujar Hall melanjutkan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Healthline BMJ


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah