Apa Itu Penyakit Pneumonia? Berikut adalah Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

30 November 2023, 09:20 WIB
Pengertian penyakit pneumonia serta penjelasan mengenai penyebab serta gejalanya /Freepik/@studiogstock/

ZONABANTEN.com - Masyarakat di seluruh dunia tengah digemparkan dengan adanya kasus penyakit pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di negara China. Hal ini menimbulkan kepanikan serta kekhawatiran publik akan menjadi wabah seperti pandemi covid-19 lalu. Namun, apa itu pneumonia sebenarnya? Apa saja penyebab, gejala dan cara mengobatinya?

Dalam artikel ini Tim Zona Banten akan membahas lebih jauh mengenai penyakit yang sedang viral tersebut.

Mengutip dari laman kemenkes.go.id, pneumonia adalah peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, jamur, dan virus).

Penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah.

Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru.

Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. 

Pneumonia merupakan suatu kondisi yang dapat memengaruhi saluran pernafasan dan mengakibatkan peradangan pada jaringan paru-paru.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis infeksi, termasuk bakteri, virus, jamur, atau bahkan zat kimia tertentu.

Penyebab Pneumonia

1. Bakteri dan Virus

Pneumonia sering kali disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae atau virus seperti influenza.

Infeksi ini dapat menyebar ke dalam paru-paru dan memicu respons imun yang menyebabkan peradangan.

2. Jamur dan Zat Kimia

Baca Juga: 12 November Memperingati Hari Pneumonia Sedunia, Perjuangkan Kebutuhan Penderita Penyakit Ini

Beberapa kasus pneumonia disebabkan oleh jamur seperti Pneumocystis jirovecii, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pemaparan terhadap zat kimia atau asap juga dapat menjadi pemicu pneumonia.

Penyebab pneumonia bisa bermacam-macam. Infeksi pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau bahkan oleh paparan bahan kimia tertentu. 

Bakteri Streptococcus pneumoniae adalah penyebab umum pneumonia bakterial, sementara virus seperti influenza, adenovirus, atau virus respiratori sincisial (RSV) dapat menyebabkan pneumonia virus.

Pneumonia jamur lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Faktor risiko termasuk usia (anak-anak dan lansia lebih rentan), kondisi kesehatan seperti penyakit kronis atau sistem kekebalan yang lemah, dan paparan terhadap asap rokok atau polusi udara.

Pneumonia juga dapat berkembang sebagai komplikasi dari infeksi pernapasan atas yang tidak diobati.

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum termasuk:

1. Demam

Suhu tubuh yang tinggi.

2. Batuk

Batuk yang mungkin menghasilkan lendir berwarna.

3. Kesulitan Bernapas

Baca Juga: Cegah Pneumonia dengan Pemberian Nutrisi yang Cukup

Terutama saat aktivitas fisik atau pernapasan cepat.

4. Nyeri Dada

Nyeri atau ketidaknyamanan saat bernapas atau batuk.

5. Kelelahan

Merasa lelah atau kelelahan yang berlebihan.

6. Menggigil

Getaran tubuh karena suhu tinggi.

7. Nafsu Makan Menurun

Hilangnya nafsu makan atau penurunan berat badan.

Gejala dapat bervariasi tergantung pada penyebab pneumonia, dan kondisi ini dapat berkembang dengan cepat atau secara bertahap.

Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, terutama jika parah, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan adalah tindakan yang penting.

Diagnosa dan Pengobatan

1. Pemeriksaan Fisik dan Radiologi

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan menggunakan sinar-X dada untuk melihat tanda-tanda peradangan pada paru-paru.

2. Antibiotik atau Antivirus 

Baca Juga: Saran Pencegahan dan Gejala Pneumonia Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia

Pengobatan pneumonia tergantung pada penyebabnya. Antibiotik digunakan untuk infeksi bakteri, sementara antivirus digunakan untuk infeksi virus.

3. Pemulihan dan Pencegahan 

Istirahat yang cukup dan mengonsumsi cairan adalah bagian penting dari pemulihan. Vaksinasi, terutama vaksin pneumonia dan influenza, dapat membantu mencegah penyakit ini.

Kelompok Risiko

Orang dengan risiko tinggi termasuk anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Pencegahan, termasuk vaksinasi dan menjaga kebersihan tangan, penting untuk melindungi kelompok ini.

Pneumonia dapat berkembang dengan cepat, dan konsultasi medis segera diperlukan jika muncul gejala.

Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan pengobatan pneumonia membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan yang tepat waktu untuk kesehatan saluran pernafasan.

Semua orang bisa mengalami pneumonia, namun ada beberapa orang yang lebih berisiko terserang pneumonia, yaitu:

1. Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 (dua) tahun

2. Lansia yang berusia 65 tahun

3. Perokok

4. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah misalnya HIV atau seseorang yang sedang menjalani kemoterapi

5. Pengidap penyakit kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis

6. Pasien di rumah sakit, terutama yang menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator

Baca Juga: Ada Hari Pneumonia Sedunia 12 November, Pembunuh Menular Terbesar bagi Anak-anak dan Orang Dewasa

Kelompok Berisiko yang Rentan Penyakit Pneumonia

1. Bayi dan anak- anak di bawah usia 2 (dua) tahun

2. Lansia di atas usia 65 tahun

3. Perokok

4. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah misalnya HIV atau orang yang sedang menjalani kemoterapi

5. Seseorang dengan penyakit kronis seperti asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Pencegahan Risiko Terjadinya Pneumonia

1. Berhenti merokok

2. Konsumsi makanan bergizi seimbang

3. Menjaga daya tahan tubuh

4. Memakai masker

5. Rutin melakukan olahraga

6. Istirahat yang cukup

7. Melakukan vaksinasi PCV (Pneumococcus Conjugated Vaccine)

Itulah beberapa informasi mengenai penyakit pneumonia. Setelah mengetahui penyebab serta gejalanya Anda diharapkan lebih aware dengan kesehatan diri bahkan orang-orang disekitar Anda.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: yankes.kemenkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler