12 Tips atasi Efek Kemoterapi, Tak Perlu Ditakuti Lagi

9 Juni 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi penanganan efek kemoterapi /Pexels/

ZONABANTEN.com - Penderita kanker memerlukan kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker yang ada dalam tubuhnya.

Kemoterapi salah satu rangkaian pengobatan penting bagi penderita kanker.

Penderita kanker yang melakukan kemoterapi harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan secara medis.

Baca Juga: Daftar Program Beasiswa LPDP 2023 Tahap 2. Catat Juga Jadwal Lengkapnya!

Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan anti kanker melalui peredaran darah.

Pemberian obat-obatan ini bertujuan untuk mencegah dan meghentikan pertumbuhan sel kanker.

Kemoterapi merupakan terapi yang cukup masif sehingga memberikan efek samping yang sangat besar.

Beberapa pasien bahkan merasa efek dari kemoterapi cukup mengganggu aktivitas.

Dengan penanganan yang tepat, efek kemoterapi sebenarnya dapat diatasi. Bahkan pasien bisa tidak merasakan efek kemoterapi yang ketara. Mereka masih dapat menjalankan aktivitas seperti olahraga, mengerjakan pekerjaan rumah ataupun bekerja.

Baca Juga: Catat! 5 Tips Lolos Seleksi Administrasi LPDP 2023 dengan Mudah

Penanganan Efek Samping Kemoterapi 

1.Mual dan muntah

Menghindari konsumsi terlalu banyak minum saat makan atau langsung berbaring setelah makan merupakan salah satu cara untuk mengatasi rasa mual dan muntah yang muncul. Pasien juga disarankan untuk menghindari konsumsi makanan berbumu terlalu pekat, beraroma kuat, dan berlemak. Lebih baik mengkonsumsi makanan kering yang mudah dicerna dan menjadwalkan makan sebanyak 4-6 kali dengan porsi kecil.

Disamping itu, apabila muncul rasa mual atau mengalami muntah pasien disarankan untuk konsumsi obat anti mual yang diberikan dokter. 

2.Penurunan nafsu makan

Mulai kuragi porsi makan dan meningkatkan intensitas makan apabila dirasa mulai mengalami penurunan nafsu makan. Apabila merasa malas makan, coba lebih banyak mengkonsumsi snack tinggi kalori dan protein. 

3.Gangguan mulut dan tenggorokan

Pasien kemoterapi harus menjaga kebersihan mulut untuk menghindari terjadinya gangguan pada area mulut dan tenggorokan. Sebisa mungkin untuk mengganti sikat gigi dengan yang bulu sikatnya lebih lembut dan menghindari penggunaan obat kumur beralkohol. Pasien harus turin melakukan pemeriksaan mulut dan lidah .dan memperhatikan konsumsi air minum. Konsumsi makanan lembut dan berkuah juga sangat disarankan selama menjalani kemoterapi.

Baca Juga: Dukung Konsep Ekonomi Sirkular, Pabrik di Tangerang Ini Ubah Limbah Plastik Jadi Kardus

4. Nyeri

Membuat janji konsultasi dengan dokter akan sangat membantu apabila pasien kemoterapi merasakan adanya rasa nyeri pada bagian tubuh. Dokter biasanya akan meresepkan obat yang dapat meredakan rasa nyeri yang muncul. 

5. Susah buang air besar atau diare

Minum air setidaknya 8-10 gelas perhari, menghindari produk olahan coklat, keju, snack asin ataupun roti putih sangat disarankan apabila pasien mengalami kesulitan buang air besar. Meningkatkan konsusi makanan berserat tinggi, berolahraga ringan, dan meminum obat yang diberi dokter akan sangat membantu.

Sebaliknya apabila mengalami diare pasien disarankan mengkonsumsi air 8-10 gelas setiap har dan menghindari beberapa jenis makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang tidak disarankan untuk dikonsumsi apabila mengalami diare selama kemoterapi adalah makanan beraktosa, berserat tinggi, kacang-kacangan, susu, kopi, alkohol, jagung, coklat, dan yang mengandung gas tinggi. Pasien juga harus meminum obat yang telah diresepkan dokter. 

6. Rambut rontok

Menghindari penggunaan zat pewarna rambut dan memotong rambut menjadi lebih pendek dan mengganti sampo dengan sampo bayi akan sangat baik apabila pasien kemoterapi mengalami ketontokan rambut. Kerontokan terjadi karena sel folikel rambut terkena efek dari obat kemoterapi yang diberikan. 

Baca Juga: CEK DISINI! Daftar Merchant Penukaran Dana KJP Plus Juni 2023, Daripada Hangus!

7. Mudah lelah

Pasien kemoterapi disarankan untuk tetap membatasi aktivitas sehari hari dan rutin berolahraga apabila merasa mudah lelah. Olahraga dapat dilakukan 3-5 kali seminggu dengan durasi 20-30 menit. Disamping itu pasien juga harus teta makan dengan rutin dan tidur setidaknya 8 jam sehari. 

8. Gangguan saraf

Berhati-hatilah apabila memegang benda tajam dan menggunakan sarung tangan saat bekerja apabila terjadi gangguan saraf seperti limbung, kesemuta, lemah, mati rasa pada tangan dan kaki, muncul rasa terbakar, dan mudah terjatuh. Disarankan untuk bergerak secara perlahan dan selalu melatih anggota gerak, serta berolahraga dengan rutin. Apabila pasien hanya dapat berbaring pasien dapat berlatih dengan merbah posisi tidur dengan perlahan. 

9. Mengalami infeksi ataupun perdarahan

Menggunakan hand sanitizer, mencuci tangan, menghindari berinteraksi dengan orang sakit, menggunakan masker, dan menghindari keramaian apabila mengalami infeksi ataupun pendarahan. Berhati-hatilah dalam memegang benda tajam dan selalu hindari aktivitas fisik yang berisiko. 

Baca Juga: Dukung Konsep Ekonomi Sirkular, Pabrik di Tangerang Ini Ubah Limbah Plastik Jadi Kardus

10. Perubahan kuku kulit

Gunakan bedak talk, mandi dengan durasi yang lebih singkat, dan menghindari air panas apabila mengalami perubahan pada kuku kulit. Mulai ganti sabun mandi dengan yang lebih lembut, gunakan pelembap, tabir surya, dan baju lengan panjang. Pasien tidak disarankan untuk menggunakan produk yang megandung alkohol. 

11. Gangguan berkemih

Mulai batasi untuk mengkonsumsi minuman yang memiliki kandungan kafein, teh, dan soda. Perbanyak pula minum air putih apabila  mengalami gangguan dalam berkemih seperti muncul rasa nyeri, sering berkemih, sulit berkemih, dan mengalami perubahan warna kemih. 

12. Gangguan kesuburan dan seksual

Segera lakukan konsultasi dengan dokter dan melakukan program KB apabila terjadi gangguan pada kesuburan. Gunakanp pula kondom dan pelumas saat berhubungan seksual dan rutin berolahraga. Jangan menggunakan celana dalam berbahan katun dan ketat apabila menglami gangguan seksual.

Efek kemoterapi dapat diatasi dan menjadikan pasien lebih nyaman menjalani hidupnya dengan baik. Pasien harus aktif menyampaikan keluhan yang dideritanya sehingga lekas ditangani. Apabila penanganan telah dilakukan, pasien akan menjadi lebih nyaman dan tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari selama menjalani kemoterapi.***

Editor: Rahman Wahid

Tags

Terkini

Terpopuler