Apa Itu “Narkoba Zombie” yang Makan Korban di Inggris?

25 Mei 2023, 15:40 WIB
Ilustrasi narkoba zombie, yang renggut nyawa pria di Inggris /Pixabay.com

ZONABANTEN.com - Narkoba zombie dilaporkan telah menjadi penyebab kematian pria 43 tahun di Inggris, yang kemudian menjadi viral di dunia maya.

Pria Inggris yang dikenal dengan nama Karl Warburton, dilaporkan menjadi korban jiwa pertama narkoba zombie di Inggris pada Mei, beberapa waktu yang lalu.

Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa heroin yang dikonsumsi Karl Warburton mengandung zat narkoba zombie yaitu xylazine, dan campuran fentanyl.

Baca Juga: Blanc & Eclare Milik Jessica Eks SNSD Tutup, Diduga Tak Bisa Bayar Sewa Bulanan

Narkoba zombie atau yang dikenal juga sebagai tranq, adalah obat penenang kuat yang sebelumnya sempat mengguncang kota-kota di AS, menurut laporan Sky News.

Zat xylazine sendiri pada umumnya digunakan sebagai obat untuk hewan, terutama sebagai penenang hewan-hewan besar.

Xylazine akan menurunkan detak jantung dan pernafasan ke tingkat yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.

Baca Juga: 5 Macam Rating Film dan Maknanya

Selain itu, penggunaan narkotika ini secara disuntik, akan meninggalkan bercak besar seperti daging busuk, yang mana mengarah pada julukannya “narkoba zombie”.

Tranq sendiri dikatakan oleh FDA (Food and Drug Administration), telah berkontribusi pada epidemi kematian akibat narkoba di AS.

Hasil penelitian menunjukan sebanyak 7% kasus overdosis di seluruh AS, ada andil xylazine di dalamnya., dan 26% di beberapa negara bagian.

Sementara laporan DEA (Drug Enforcement Administration) mengatakan bahwa penggunaan xylazine yang dicampurkan fentanyl, memiliki resiko tinggi keracunan obat yang fatal.

Baca Juga: Pasokan Telur Ayam di Serang Terpantau Aman tapi Harganya Mahal, 3 Hal Ini Diduga Jadi Sebabnya

Ini lantaran xylazine bukanlah opioid, sementara nalokson yang sering direkomendasikan untuk mengatasi keracunan obat tak dapat membalikan efeknya.

Penyuntikan obat yang dicampur xylazine juga dapat mengembangan luka parah, termasuk nekrosis (pembusukan jaringan manusia), dan dapat menyebabkan amputasi.

Sementara menurut CDC, sebanyak 107.735 orang Amerika meninggal dunia akibat keracunan obat antara Agustus 2021 hingga Agustus 2022.

Di mana sebanyak 66% kematian diantaranya diketahui melibatkan opioid sintetis seperti fentanyl.***

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Sky News Drug Enforcement Administration

Tags

Terkini

Terpopuler