ZONABANTEN.com – Depresi di tempat kerja, seseorang umumnya akan menunjukkan gejala kecil, termasuk sedih, cemas, kehilangan motivasi, kesulitan berkonsentrasi, tiba-tiba menangis, merasa bosan.
Depresi di tempat kerja dapat dipicu oleh lingkungan dan ini dapat memperburuk gejala bagi seseorang yang sudah depresi.
“Setiap tempat kerja atau pekerjaan dapat menjadi penyebab potensial atau faktor penyebab depresi tergantung pada tingkat stres dan dukungan yang tersedia di tempat kerja,” kata Rashmi Parmar, MD, seorang psikiater di Community Psychiatry.
Berikut ini gejala depresi kerja yang lebih umum:
Baca Juga: Penggalangan Dana untuk Ukraina Melalui Cryptocurrency Meningkat di Tengah Konflik dengan Rusia
1. Tingkat kecemasan meningkat
2. Terlalu banyak memikirkan pekerjaan, saat bukan waktu bekerja
3. Rasa bosan
4. Merasa kurang energi
5. Rasa sedih yang berkepanjangan
6. Kehilangan minat untuk pekerjaan apapun
7. Merasa putus asa
Yang paling buruk adalah anda dapat menarik diri menjauh dari orang lain, tampak tidak acuh, terlihat lelah, mudah marah, dan menangis tiba-tiba, serta kurang percaya diri.
Baca Juga: MotoGP 2022 dimulai, Losail Qatar jadi tuan rumah Gelaran Pembuka
Seseorang mengalami depresi di tempat kerja, bisa jadi karena anda merasa tidak memiliki kendali atas permasalahan, atau bekerja di lingkungan yang tidak sehat baik secara fisik maupun mental.
Selain itu, menurut Parmar orang yang bekerja di rumah mengalami perasaan kesepian dan terisolasi.
“Tanpa rutinitas, kebosanan perlahan-lahan bisa merayap, memberi jalan perasaan dan pikiran yang depresif,” kata Parmar.
Jika anda mengalami depresi di tempat kerja, anda dapat melakukan beberapa hal ini untuk mengelolanya:
Baca Juga: WOW Mengejutkan! Harga Emas Sore Ini di Pegadaian Pada 1 Maret 2022, Awal Bulan Langsung Melejit
1. Beristirahatlah selama 10 menit dari meja atau kantor anda
2. Istirahat makan siang dan keluar rumah
3 Berjalan-jalan sebentar saat istirahat atau bisa juga rutin berolahraga
4. Berlatih beberapa menit untuk meditasi
5. Bergabunglah dengan pelatihan pernapasan
6. Tonton video lucu
Faktanya, sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa program berbasis kesehatan perilaku kognitif, dapat mengurangi tingkat gejala depresi di kalangan pekerja.***