ZONABANTEN.com - Parmigiano-Reggiano, umumnya dikenal sebagai keju parmesan, adalah salah satu keju tersehat yang terbuat dari susu sapi. Rasanya tajam, pedas, dan sedikit asin.
Biasanya, keju parmesan diparut di atas hidangan seperti spageti, pizza, dan salad Caesar.
Manfaat kesehatan dari keju parmesan sangat besar, rasa keju yang kaya rasa pedas dapat melengkapi hidangan apa pun, meningkatkan unsur-unsur tertentu sekaligus memberikan nilai gizi yang tinggi.
Baca Juga: Tahun 2021, Usaha-usaha Ini Digadang Bakalan Terus Booming, Salah Satunya Online Schooling
Nilai Gizi Keju Parmesan
100 g keju parmesan mengandung 431 kalori, 29 g lemak total, 88 mg kolesterol, 1.529 mg sodium, 125 mg kalium, 4.1 g total karbohidrat, 38 g protein, 865 IU vitamin A, 1.109 mg vitamin kalsium, 21 IU vitamin D, 2,8 mcg vitamin B12, 0,9 mg zat besi, dan 38 mg magnesium.
Manfaat Kesehatan Keju Parmesan
- Memperkuat tulang dan gigi
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism, keju parmesan mengandung kalsium tinggi dengan 1.109 mg dalam 100 g, yang cukup untuk memperkuat tulang dan gigi Anda.
Baca Juga: Update Sebaran Corona Global Jumat 4 Desember 2020, NAIK! Indonesia di Urutan ke 21 Covid 19 Dunia
Keju parmesan juga mengandung sejumlah kecil vitamin D yang bekerja bersama dengan kalsium untuk mencapai massa tulang puncak dan menjaga kesehatan tulang yang tepat.
- Membantu pembentukan otot
Keju parmesan memiliki jumlah protein yang baik yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan memelihara jaringan dan otot tubuh.
Protein ada di setiap sel tubuh Anda baik itu kulit, otot, organ dan kelenjar sangat penting untuk fungsi regeneratif dan pemeliharaan tubuh Anda. Gabungkan keju parmesan dengan makanan kaya protein untuk menggandakan asupan protein Anda.
Baca Juga: Di Balik Drama True Beauty, Para Pemeran Takut Gagal Puaskan Ekspektasi Pemirsa seperti di Komik
- Meningkatkan kualitas tidur
Sebuah studi penelitian menemukan bahwa mengonsumsi keju parmesan akan meningkatkan kualitas tidur Anda karena mengandung triptofan yang digunakan tubuh untuk membantu pembuatan niasin, serotonin dan melatonin.
Serotonin dikenal memberikan tidur yang sehat dan melatonin memberikan suasana hati yang bahagia, sehingga mengurangi tingkat stres Anda dan membuat Anda rileks. Inilah yang membuat Anda lebih mudah tertidur.
- Meningkatkan kesehatan
Keju parmesan mengandung 865 IU vitamin A dan vitamin tersebut dikenal dapat menunjang kesehatan mata.
Tubuh manusia membutuhkan vitamin A untuk kesehatan kulit dan rambut, sistem kekebalan yang kuat, pertumbuhan dan perkembangan yang sehat dan untuk menurunkan risiko kanker tertentu.
Baca Juga: Bangladesh Kirim 1.500 Pengungsi Muslim Rohingya ke Pulau Terpencil yang Sering Banjir
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Eye Institute, mengonsumsi antioksidan tingkat tinggi seperti vitamin A bersama dengan seng dapat menurunkan risiko pengembangan degenerasi makula terkait usia.
- Membantu fungsi sistem saraf
Manfaat lain dari keju parmesan adalah membantu berfungsinya sistem saraf. Itu karena adanya vitamin B12, juga dikenal sebagai cobalamin, yang memainkan peran utama dalam produksi sel darah merah dan fungsi otak.
- Menjaga kesehatan pencernaan
Keju parmesan dikemas dengan probiotik dan nutrisi yang dikaitkan dengan perkembangan bakteri usus yang sehat.
Baca Juga: Kurang Ajar! Pencuri Bongkar Mobil Anji, Sejumlah Barang Berharga Raib
Usus yang sehat secara efektif melawan infeksi bakteri, meningkatkan pencernaan, dan melindungi Anda dari kondisi kesehatan terkait pencernaan yang pada akhirnya mengarah pada kesehatan yang baik.
- Mencegah kanker hati
Menurut sebuah studi dari Texas A&M University, keju parmesan adalah keju tua yang mengandung senyawa yang disebut spermidine yang menghentikan replikasi sel hati yang rusak. Ini membantu dalam meningkatkan umur panjang dan mencegah kanker hati.
Catatan : Keju parmesan memiliki kandungan natrium yang tinggi yang bila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, osteoporosis, batu ginjal, stroke, dan penyakit jantung.***