Terutama untuk tujuan kejahatan, yang telah diperdebatkan selama bertahun-tahun.
Twitter sudah melarang publikasi informasi pribadi seperti nomor telepon atau alamat seseorang, tetapi ada kekhawatiran yang berkembang tentang penggunaan konten untuk melecehkan, mengintimidasi, dan mengungkapkan identitas individu.
Perusahaan mencatat efek yang tidak proporsional pada perempuan, aktivis, pembangkang, dan anggota komunitas minoritas.
Contoh pelecehan online yang terkenal termasuk rentetan pelecehan rasis, seksis, dan homofobik di Twitch, dan situs streaming video game terbesar di dunia.
Tetapi banyak sekali kasus pelecehan, dimana korban seringkali harus berjuang keras untuk melihat gambar diri mereka sendiri yang diproduksi secara ilegal yang seharusnya dihapus dari platform online.
Beberapa pengguna Twitter mendorong perusahaan untuk mengklarifikasi dengan tepat bagaimana kebijakan yang diperketat akan bekerja.
Platform seperti jaringan media sosial lainnya telah berjuang melawan intimidasi, informasi yang salah, dan konten yang memicu kebencian.***