Moment Langka Bintang Telan Planet Berhasil Disaksikan Astronom! Jadi Sejarah Baru

- 4 Mei 2023, 17:26 WIB
Ilustrasi bintang dan planet
Ilustrasi bintang dan planet /Gambar oleh LoganArt dari Pixabay

ZONABANTEN.com - Sejarah baru ilmu pengetahuan kembali diukir, setelah moment sebuah bintang menelan planet berhasil disaksikan oleh astronom.

Laporan yang disampaikan para astronom pada 3 Mei di Nature mengungkapkan, bahwa sebuah planet berukuran 10 kali massa Jupiter telah menjadi korban kerakusan dari bintangnya sendiri.

Peristiwa interaksi bintang dan planet yang jarang terjadi ini mungkin menjelaskan mengenai akhir dari semua planet, termasuk bumi.

Baca Juga: Manfaat Sirsak bagi Kesehatan, Salah Satunya sebagai Antikanker

Bintang dan planet tersebut diketahui berjarak 12.000 tahun cahaya dari bumi. Laporan mengatakan sempat ada ledakan cahaya singkat saat peristiwa itu terjadi.

Astrofisikawan MIT Kishalay De mengatakan bahwa telan menelan bintang terhadap planet telah diprediksi sejak lama, hanya saja belum tampak peristiwa nyatanya.

"Menelan planet telah diprediksi untuk waktu yang sangat lama, tetapi frekuensinya tidak diketahui... Jadi tentu menarik untuk menyadari bahwa kami telah menemukannya," kata Kishalay De.

Saat kejadian, De diketahui sedang berburu bintang biner dengan data dari Observatorium Palorma, California.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Topeng yang Kamu Pilih dan Akan Memberitahu Siapa Kamu Sebenarnya

Metodenya adalah mencari bintik-bintik di langit, yang menunjukan peningkatan kecerahan yang sangat cepat.

De kemudian berhasil menangkap sebuah bintik yang menjadi cerah sekitar 100 kali lebih terang dari sebelumnya.

Kala itu De berasumsi bahwa penggabungan dua buah bintang telah terjadi. Tetapi tangkapan teleskop inframerah NEOWISE NASA mengungkapkan berbeda.

Hasil observasi menunjukan bahwa jumlah energi yang dilepaskan hanya sekitar seperseribu, dari apa yang terjadi jika dua bintang bersatu.

Baca Juga: Ukraina Mencari Keadilan, Volodymyr Zelenskyy Kunjungi Pengadilan Kejahatan Perang di Den Haag

Tak hanya itu, debu dingin yang bertebatan dan bukannya plasma panas menjelaskan, bahwa penggabungan itu bukan antara bintang dan bintang.

Satu-satunya yang masuk akal adalah bahwa salah satu objek tersebut bukanlah bintang, dan kemungkinan adalah planet raksasa.

"Saya memang terkejut ketika kami menghubungkan titik-titik itu bersama-sama," kata De.

Sementara astrofisikawan UCLA Smadar Naoz, yang tidak terlibat dalam penelitian mengungkapkan bahwa peristiwa bintang memakan planet adalah hal yang relatif umum di alam semesta.

Baca Juga: Survei: 45% Masyarakat di Jepang Memiliki Keinginan untuk Bunuh Diri

Menurut Naoz, ada beberapa hal yang dapat membuat bintang melahap planet, yang mana itu semua bergantung pada siklus kehidupan bintang.

Pertama, bintang akan mungkin untuk memakan planet, saat berada pada puncak kehidupannya. Pada saat itu planet terlalu dekatlah yang kemungkinan akan menjadi korban.

Aktivitas memakan planet kemudian akan terjadi lagi di akhir-akhir masa hidup bintang. Kala itu bintang akan menjadi raksasa merah dan mulai melahap segala sesuatu yang ada disekitarnya.

Sementara Matahari yang juga adalah bintang, kemungkinan akan menjadi raksasa merah sekitar 5 milayar tahun lagi. Saat itulah mungkin bumi akan menjadi makanan bagi matahari.***

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: ScienceNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah