Dalam Journal of Ethnic Foods, ketupat diketahui berasal dari abad ke-15 hingga ke-16, dimana pelopor dari hidangan ini adalah Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga sendiri merupakan salah satu dari sembilan Walisongo, yang berperan penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Adapun asal mula mengapa ketupat menjadi santapan saat lebaran, tak lepas dari apa yang dilakukan Sunan Kalijaga selama berdakwah di Demak.
Diketahui Sunan Kalijaga selalu mengadakan dua acara ketika bulan Ramadhan berakhir. Diantaranya adalah bakda lebaran dan bakda kupat.
Bakda Lebaran dilaksanakan setiap hari pertama lebaran, sementara bakda kupat diadakan setiap satu minggu setelahnya.
Baca Juga: Dari Cina hingga Rusia, Inilah Ragam Tradisi Idul Fitri di Berbagai Negara
Saat bakda kupat, masyarakat pada masa itu umumnya akan saling berbagi makanan sebagai simbol kedekatan dan kebersamaan.
Nasi dikemas menjagi ketupat sebenarnya memiliki tujuan agar lebih efisien, ketika hendak dibagi-bagikan.
Ketupat sendiri sebenarnya adalah sebuah tradisi yang diadaptasi oleh Sunan Kalijaga, yang berasal dari budaya sebelumnya.
Adapun ketupat kemudian dipilih Sunan Kalijaga menjadi tradisi lebaran, karena memiliki makna filosofis yang mendalam.