ZONABANTEN.com - Baru beberapa hari ditayangkan, anime Kimetsu no Yaiba Season 2 sudah memancing banyak kritik dari pengguna media sosial.
Salah satunya karena anime Kimetsu no Yaiba: Entertainment District Arc dianggap menampilkan adegan pelecehan seksual pada episode pertama yang tayang 5 Desember 2021 lalu
Dalam adegan yang diadaptasi dari chapter ke-70 manganya, terlihat Tengen Uzui menampar pantat Aoi Kanzaki yang tengah ia gendong di bahunya.
Menurut laporan portal media Jepang, Myjitsu, adegan itu ternyata membuat sebagian penonton merasa tidak nyaman.
Baca Juga: Kimetsu no Yaiba Season 2 Tuai Kritik Karena Dianggap Promosikan Poligami & Diskriminasi Wanita
Beberapa di antara mereka menganggap hal itu sebagai salah satu bentuk pelecehan seksual terhadap bawahan wanita.
"Ini adalah bentuk pelecehan seksual"
"Dia tidak hanya tampak seperti pria misterius, tetapi dia juga melecehkan wanita secara seksual"
"Pilar ini agak mewakili pelecehan seksual!"
“Aku suka animasinya, tapi aku benci pada saat dia memberi tamparan pada Aoi, itu sama sekali tidak perlu"
"Saat ini, Uzui-san bagiku adalah seorang pelaku pelecehan seksual dengan suara yang kuat"
"Dia tidak hanya tampak seperti pria misterius, tetapi dia juga melecehkan wanita secara seksual"
“Aku tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana dia baru saja menampar Aoi… ”
“Tamparan yang dia berikan kepada Aoi telah mendorong popularitas Uzui-san ke dasar bumi"
Meski begitu, beberapa penonton juga memaklumi hal tersebut karena Kimetsu no Yaiba: Entertainment District Arc mengambil latar suasana di Jepang masa lalu.
Ini bukan pertama kalinya Tengen Uzui dikritik oleh penonton Kimetsu Yaiba Season 2. Sebelumnya sang Hashira itu juga dikritik oleh pengguna Twitter di Jepang karena ia memiliki tiga istri.
Pengguna Twitter tersebut menganggap Kimetsu no Yaiba: Entertainment District menunjukkan poligami dan diskriminasi terhadap wanita.
"Sepertinya season kedua anime Kimetsu no Yaiba telah dimulai, namun membuatku ingin muntah ketika mengetahui bahwa protagonisnya, Tengen Uzui, berpoligami dengan tiga istri. Kehebohan besar terjadi hanya karena fakta bahwa itu dibuat di rumah bordil, namun, apakah produsen ingin mempromosikan diskriminasi terhadap perempuan? Mau tak mau saya berpikir bahwa mereka sengaja mencoba mengagitasi kaum feminis. Ini protes, sebenarnya," cuit pengguna Twitter.
***