“Maaf prof, “buna berhak bahagia” semboyannya, terus tutup kolom komen adalah “pelindungnya”, terus kena penyakit mental adalah “tamengnya”, terus anak- anak yang masih butuh kasih sayang adalah “senjatanya”, balasan salah satu warganet.
“Harus diusut sampe tuntas ya dok, jangan karna punya privilege dan salepgram ternama jadi seenak jidat ngelakuin yg dia mau,” tulis komentar lain.
Sangat banyak juga yang menyayangkan atas tindakan Rachel Vennya tersebut karena dampaknya akan sangat merugikan banyak pihak atas tindakan yang dilakukannya tersebut.***