Kaum LGBT di Provinsi Banten Mulai Merajalela, Pengamat: Mereka Harus Direhabilitasi

- 18 April 2024, 15:11 WIB
Ilustrasi penganut LGBT
Ilustrasi penganut LGBT /Freepik

ZONABANTEN.com – Baru-baru ini masyarakat Provinsi Banten heboh karena beredarnya sebuah video yang menampilkan adegan tak senonoh pasangan sesama jenis atau Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Alun-Alun Kota Serang.

Menanggapi hal tersebut, Arief Rachman selaku pengamat kebijakan publik dari Universitas Bina Bangsa (Uniba), mengatakan bahwa LGBT adalah perilaku menyimpang yang dapat merusak kesehatan fisik, mental, dan moral manusia khususnya kaum remaja.

Arief berharap penganut LGBT yang dikenal sebagai kaum pelangi ini dapat direhabilitasi agar perilaku mereka tidak semakin parah dan mempengaruhi orang lain untuk berbuat hal serupa. Sebab, kata dia, LGBT dapat mengundang penyakit yang sangat berbahaya.

Penyakit yang paling dekat dengan penganut LGBT adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kedua penyakit ini mengancam keselamatan nyawa manusia dan berpotensi menular ke orang lain.

Baca Juga: Angka Pengangguran dan Kemiskinan di Provinsi Banten Turun, Begini Kata Al Muktabar

Arief pun mengingat zaman Nabi Luth di mana kaum sodom terkena azab dan musnah akibat perilaku mereka yang menyimpang. Sebagian besar kaum sodom ini adalah penyuka sesama jenis alias LGBT. Mereka akhirnya dibinasakan karena mengganggu orang yang saleh dan saleha.

Khawatir komunitas LGBT di Provinsi Banten semakin banyak, Arief mengimbau anak-anak muda setempat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Selain itu, dia mendorong para pendakwah untuk lebih gencar menyampaikan ajaran Islam lewat medsos.

“Bagi para pendakwah zaman digital juga harus merubah strategi dakwah melalui FB, IG, dan TikTok karena generasi milenial lebih senang main medsos daripada hadir di majelis-majelis taklim atau kelompok-kelompok pengajian,” katanya, dilansir dari ANTARA pada Kamis, 18 April 2024.

“Anak-anak remaja harus hati-hati dalam bermedsos ria, karena semua informasi tinggal nyari di medsos, dari urusan sajadah sampai urusan haram ada di medsos,” sambungnya.

Baca Juga: Diresmikan AHY, Kota Cilegon Jadi Kota Lengkap Pertama di Provinsi Banten

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x