PMI Banten Resmikan Klinik Cuci Darah di Kota Serang, Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan

- 15 November 2023, 11:20 WIB
PMI Provinsi Banten meresmikan klinik cuci darah baru di Kota Serang, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
PMI Provinsi Banten meresmikan klinik cuci darah baru di Kota Serang, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. /ANTARA

ZONABANTEN.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten meresmikan sebuah klink di Kota Serang pada Selasa, 14 November 2023. Bernama Klinik Utama Bhakti Hemodialisa, klinik ini akan menjadi tempat bagi warga Provinsi Banten khususnya warga Kota Serang yang menderita penyakit ginjal dan harus melakukan cuci darah.

Menurut Sekretaris PMI Provinsi Banten, Rahmat Fitriadi, Klinik Utama Bhakti Hemodialisa akan memiliki sepuluh mesin cuci darah. Klinik ini dapat menampung puluhan pasien dalam sehari jika seluruh mesin cuci darahnya telah tersedia. 

“Sementara ini baru ada enam mesin yang dapat digunakan, namun ditargetkan hingga sebelas mesin, satu di antaranya mesin infeksius. Apabila seluruh mesin telah terpenuhi, maka dapat menampung sebanyak empat puluh pasien lebih dalam satu hari,” katanya.

Rahmat menyampaikan, izin operasi Klinik Utama Bhakti Hemodialisa masih dalam proses di Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Namun, pihaknya menargetkan klinik tersebut dapat mulai beroperasi bulan ini.

Baca Juga: Ribuan Keluarga di Kota Serang Miskin Ekstrem, Caleg NasDem: Pemkot Serang Ngapain Saja?

Rahmat melanjutkan, PMI Provinsi Banten bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk meringankan beban warga Provinsi Banten khususnya warga Kota Serang yang melakukan cuci darah di klinik tersebut.

“Izinnya akan segera keluar, supaya kita bisa langsung menerima pasien bulan ini, karena kebutuhan cuci darah di Banten ini masih tinggi, sehingga dengan hadirnya klinik ini dapat membantu masyarakat Banten, khususnya Kota Serang,” ujarnya.

Menurut Rahmat, Klinik Utama Bhakti Hemodialisa memiliki keunggulan dari klinik kesehatan pada umumnya, yaitu menerapkan sistem single use atau sekali pakai. Dia mengatakan, sistem ini masih jarang digunakan di Indonesia.

“Karena klinik hemodialisa dengan sistem single use masih sangat sedikit di Indonesia, sehingga ini menjadi kekuatan kami untuk mempercepat izin operasinya, serta memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Angka Pengangguran di Kota Serang Tinggi, Budi Rustandi: Ini Terjadi karena Minimnya Investor

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x