ZONABANTEN.com – Penjabat (Pj.) Gubernur Banten, Al Muktabar, melepas ekspor 7,5 ton cacahan daun talas beneng kering asal Provinsi Banten ke Amerika Serikat. Menurutnya, ekspor ini berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten.
Al Muktabar menilai talas beneng memiliki masa depan yang cerah di kancah internasional. Komoditas ini perlu dikembangkan karena bernilai tinggi jika diekspor sehingga dapat memperbaiki perekonomian warga Provinsi Banten.
“Talas beneng merupakan komoditi yang punya masa depan jauh dan luas. Semoga (ekspor ini) memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Banten,” katanya.
Menurut Al Muktabar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus mendorong pengembangan komoditas pertanian setempat agar dapat diekspor, salah satunya talas beneng. Umbi tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan pokok alternatif pengganti beras sehingga sangat potensial jika dikembangkan di Indonesia.
“Talas beneng komoditi yang dikembangkan pertama kali di Provinsi Banten. Talas beneng menghasilkan daun dan umbi yang bisa menjadi bahan pangan pengganti beras. Ini komoditi yang sangat potensial ke depan dan bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.
“Tadi dari Kementerian Pertanian juga menyampaikan hasil-hasil risetnya dan memandu komoditi ini agar memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” sambungnya.
Al Muktabar menjelaskan, talas beneng dapat dibudidayakan dengan sistem tumpang sari atau berdampingan dengan tanaman lain. Talas beneng tidak mengganggu tanaman utama dan hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan.
Daun talas beneng dapat dipanen saat usianya 3 bulan, sementara umbinya dapat dipanen saat berusia 2 tahun. Daun segarnya dijual dengan harga Rp1.500 per lembar dan daun keringnya dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram.
“Bila tanaman ini terus kita dorong, bisa berkontribusi terhadap tata ekonomi masyarakat. Bisa dilakukan dengan sistem plasma ataupun dikembangkan di pekarangan-pekarangan rumah masyarakat,” tutur Al Muktabar.