Network
ZONABANTEN.com – Fenomena El Nino yang mengundang musim kemarau panjang membuat warga pedalaman Kabupaten Lebak dilanda krisis air bersih. Mereka terpaksa menempuh perjalanan sejauh 1 kilometer untuk mendapatkan air bersih di kawasan hutan setempat.
Sarip (40 tahun), warga Desa Margaluyu, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, mengungkapkan bahwa dirinya harus bergerak menuju hutan sejak petang hingga malam hari demi mendapatkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangganya.
“Kita pada malam hari mendapatkan air bersih dari sumber mata air di kawasan hutan,” katanya.
“Selama ini sumur bawah tanah yang biasa kami pakai untuk keperluan wudu dan cuci serta kakus mengalami kekeringan,” sambungnya.
Sejak daerahnya dilanda kekeringan, Sarip bersama rekan-rekannya berusaha mencari air bersih ke kawasan hutan yang memiliki sumber mata air. Mereka bergerak usai magrib hingga larut malam.
Baca Juga: Warga Kabupaten Lebak Diminta Waspada Diare selama El Nino, Begini Imbauan Dinkes
“Kami mencari air bersih untuk bisa memenuhi bak dan tempat lainnya dari pukul 18.20 WIB sampai pukul 22.00 WIB,” ujarnya.
Suhari (55 tahun), warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, melakukan hal serupa. Dia mengaku terpaksa mencari air bersih jauh ke dalam kawasan hutan setempat agar tetap dapat bertahan di tengah musim kemarau.
Menurut Suhari, daerahnya telah dilanda kekeringan selama sebulan. Dia dan warga setempat lainnya juga menempuh perjalanan sejauh 1 kilometer untuk mendapatkan air bersih di hutan. Selain berjalan kaki, mereka juga menggunakan sepeda motor.
“Kami sudah melaporkan krisis air bersih ke (kepala) desa setempat untuk pengajuan bantuan air bersih ke Pemkab Lebak,” tuturnya.
