Network
ZONABANTEN.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang menggelar diklat pengelolaan media sosial (medsos) milik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan medsos OPD Pemkot Tangerang yang efektif dan informatif bagi masyarakat setempat. Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, menghadiri kegiatan yang diikuti empat puluh admin medsos tersebut.
Arief meminta para admin medsos OPD Pemkot Tangerang untuk lebih kreatif dalam menyajikan konten-konten yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Tangerang. Mereka pun diminta untuk responsif terhadap aduan dari masyarakat setempat.
“Saat ini masyarakat mendapatkan informasi dari berbagai media tak terkecuali medsos. Nah, yang harus mimin-mimin ini cari, seberapa kepo sih masyarakat Kota Tangerang terhadap OPD kita?” katanya.
“Kira-kira apa yang menarik, yang membuat masyarakat mau mem-follow atau mencari informasi di akun-akun OPD kita? Lalu seperti apa respon kita jika ada aduan-aduan dari masyarakat? Karena medsos juga kan media engagement kita,” sambungnya.
Arief juga meminta para admin medsos OPD Pemkot Tangerang untuk mengedukasi masyarakat setempat melalui media sosial dengan menyajikan konten-konten yang tidak hanya menarik tetapi juga menambah wawasan dan pengetahuan.
“Makanya harus sering dievaluasi, apakah sudah cukup informatif dan edukatif? Jangan hanya publikasikan kegiatan OPD dan pemkot saja, tapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat dengan konten-konten yang positif, yang bisa mengajak masyarakat untuk melakukan hal-hal yang positif,” ujarnya.
Arief melanjutkan, program-program OPD Pemkot Tangerang harus disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat setempat, dan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan medsos semaksimal mungkin.
“Seperti kemarin, ada masyarakat yang kurang tahu tentang kemudahan pelayanan yang ada di Kota Tangerang karena beliau tidak punya akun medsos, sehingga harus jauh-jauh ke dinas. Itu juga harus diidentifikasi, seperti apa cara campaign-nya, platform-nya apa saja. Harus bisa dipahami semua kalangan,” ucapnya.
