Alhamdulillah, Dokter Reisa Sebut Baju Hazmat Indonesia Lolos Uji ISO 16604

- 25 Juni 2020, 14:36 WIB
Dokter Reisa Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Dokter Reisa Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. /

ZONABANTEN.com – Indonesia layak berbangga. Setelah dikembangkan selama beberapa waktu, sekarang perusahaan dalam negeri telah berhasil memproduksi baju hazmat atau alat pelindung diri (APD). Baju dengan label INA United tersebut telah lolos uji ISO 16604 dan siap diproduksi secara massal sebanyak 17 juta unit per bulan. 

Dokter Reisa selaku Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,  berterima kasih kepada berbagai pihak atas pencapaian tersebut, termasuk para ahli diplomasi yang mengawal proses pengujian dengan baik. 

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan salah satu karya nyata dari anak bangsa.

Baca Juga: Toyota Indonesia Serahkan Bantuan Ambulance kepada Ponpes An Nawawi Tanara, Banten

“Alhamdulillah, baju hazmat produksi Indonesia telah lolos uji ISO 16604,” ujar Dr. Resia. pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional di Jakarta, Rabu 24 Juni 2020.

“Ini adalah salah satu hasil karya nyata dan penting dari tim pakar yang beranggotakan 95 ahli senior dan 27 pakar muda dari berbagai disiplin ilmu, namun juga bukti keahlian dan ketangguhan para ahli diplomasi kita dari konjen RI di New York, Amerika Serikat, yang tak lelah mengawal proses tersebut,” imbuhnya.

Ia menjelaskan bahwa pengujian ini bukan hanya dilakukan di Amerika Serikat saja, tetapi juga ada produsen yang mengirimkan contoh produknya untuk diuji ke Hong Kong, Singapura dan Taiwan. Hasil dari pengujian produk mereka sangat memuaskan. 

Baca Juga: Update Pandemi Covid-19, Maskapai Qantas Pangkas 6 Ribu Pekerja

“Ternyata seluruh produksi mereka sukses mendapatkan rekomendasi, baju hazmat yang dihasilkan Indonesia ini bahkan dinilai lebih baik dan hemat biaya,” imbuhnya.

Produk ini nantinya siap diproduksi oleh asosiasi produsen tekstil sebanyak 17 juta unit per bulan, jauh di atas angka kebutuhan APD dalam negeri yang hanya sekitar lima juga unit per bulan.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x