ZONABANTEN.com - Ketua Umum Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) Dodi Prasetya Azhari menanggapi maraknya polling bakal calon (Bacalon) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) yang beredar di beberapa media sosial.
Menurutnya, polling yang dilakukan dan disebar melalui media sosial tersebut, seharusnya digunakan untuk kalangan internal bacalon.
"Para kandidat atau tim yang menjadi subyek polling cenderung menggerakkan dan membagikan link polling di media sosial ke orang- orang yang pasti mendukungnya.
Akan tetapi, hasilnya hanya untuk kebutuhan internal, memperkuat kinerja tim sukses, bukan untuk dibagikan ke publik demi mempengaruhi pemilih dan suara. Jangan bodohi masyarakat," kata Dodi kepada wartawan, Rabu 24 Juni 2020.
Baca Juga: Ratusan TKA asal Tiongkok Untuk Pembangunan Smelter Tiba di Bandara Haluoleo Kendari
Polling yang dimaksud Dodi, nampak pada website pollingkita.com. Namun, katanya lagi, dalam polling yang dilakukan tidak mencerminkan proporsional pemilih. Sebab, tidak mewakili distribusi pemilih di Kota Tangerang Selatan dan polling tidak mempresentasikan berdasarkan jenis kelamin dan usia.
"Kemudian polling di media sosial itu tidak mewakili populasi masyarakat Kota Tangsel. Sebab tidak teridentifikasinya usia, KTP dan jenis kelamin, dan pemilik akun tidak bisa dijamin 100 persen pemilih Kota Tangsel.
Baca Juga: Selebgram Cantik Rusia Meninggal di Bali Akibat Kecelakaan Motor
Baca Juga: Kota Tangerang Selatan Kembali Raih Predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK
Karena bila ini (sebatas ikut meramaikan polling) dominan, maka ada kekhawatiran hasil dari proses Pilkada Kota Tangsel kedepan bukanlah hasil yang baik atau dibutuhkan oleh masyarakat Tangsel itu sendiri," tambahnya.