Rawan Penyimpangan, Pengamat: Dinsos Malas Verifikasi Dan Validasi

- 12 Mei 2020, 15:37 WIB
ILUSTRASI pencarian dana bansos.*
ILUSTRASI pencarian dana bansos.* /ANTARA/

ZONA BANTEN - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menyatakan banyaknya penyimpangan penyaluran bantuan sosial (Bansos) disinyalir karena Dinas Sosial (Dinsos) malas memvalidasi dan memverifikasi.

"Seperti yang banyak terjadi, penyimpangan-penyimpangan penyaluran bansos itu karena Dinsos malas untuk memverifikasi dan memvalidasi.

Sehingga mereka pakai data lama. Bahkan, ada pegawai kelurahan yang dapat, ini karena mereka (Dinsos) tidak menggandeng RT/RW untuk verifikasi data," kata Trubus kepada wartawan, Selasa (12/5/2020).

Baca Juga: SE Walikota Tangsel: Jangan Mengambil Kesempatan Dalam Penyaluran Bansos, Siapa?

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tutur Trubus, harus diverifikasi ulang setiap 6 bulan sekali.

"Harusnya diverifikasi setiap 6 bulan sekali. Sehingga tidak terjadi penyimpangan," tambahnya.

"Ada Gubernur yang tertangkap soal bansos, itu digunakan untuk menjaring suara.

Baca Juga: Puluhan Jemaah Musala di Jakarta Barat Beresiko Terpapar Covid-19

Jadi pemilih-pemilih dia yang dikasih bansos. Nah, jangan-jangan Dinsos yang enggan melakukan validasi, itu digunakan untuk 'mengamankan' suara pemimpinnya," katanya lagi.

Menurut Trubus, transparansi menjadi modal utama dalam penyaluran bansos, sehingga tidak terjadi polemik di masyarakat.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x