190 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangsel, Pamulang Tertinggi

- 4 Januari 2021, 18:23 WIB
epala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Tri Purwanto/ZONABANTEN.com
epala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Tri Purwanto/ZONABANTEN.com /Ari Kristianto

 

ZONABANTEN.com - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) P2TP2A Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tri Purwanto mengungkapkan, dari 190 kasus kekerasan perempuan dan anak, Kecamatan Pamulang menduduki posisi tertinggi.

"Kecamatan Pamulang 48 kasus, disusul Kecamatan Ciputat 31 kasus, terus ketiga Kecamatan Pondok Aren dengan 29 kasus di tahun 2020," ungkap Tri Purwanto kepada Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Senin 4 Januari 2021.

Angka itu, imbuhnya, disusul dengan Kecamatan Serpong dengan 26 kasus, Ciputat Timur 25 kasus, Serpong Utara 14 kasus, Setu 9 kasus dan 8 kasus berada diluar Kota Tangsel.

Baca Juga: Jadi Korban Kekerasan, P2TP2A Tangsel Siapkan Tiga Saluran Pengaduan

"Jadi total ada 190 kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Tangsel, dimana 120 diantaranya adalah kasus kekerasan terhadap anak," terangnya.

Menurut Tri, kekerasan perempuan dan anak banyak terjadi menginjak pendidikan SD dan SLTA. "SD kasus ada 56, terus SLTA ada 55 kasus," paparnya.

Baca Juga: Pemain Badminton Nasional, Kevin Sanjaya Positif Terinfeksi Covid-19, Batal Bertanding di Thailand

Baca Juga: Kemana Miliarder China Jack Ma? Bos Alibaba Menghilang setelah Kritik Pemerintah China

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x