ZONABANTEN.com – Di zaman modern ini, gadget seolah telah menjadi teman akrab mayoritas manusia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua memiliki gadget. Namun, jika tak digunakan secara bijaksana, benda canggih itu berdampak negatif.
Saat ini, anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) pun telah memiliki gadget. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa penggunaan gadget pada anak berisiko buruk. Salah satunya membuat anak mengalami gangguan emosi.
Banyak anak yang marah, memberontak, bahkan stres dan depresi saat gadget-nya diambil. Hal ini merupakan sebuah pertanda bahwa anak mengalami kecanduan gadget tahap kronis. Jika tak segera diatasi, dampaknya akan lebih parah.
Oleh karena itu, Ketua Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tangerang, Sri Damayanti, mengajak orang tua untuk mengenali dunia internet dan mengajarkan cara memakai gadget yang bijaksana pada anak.
Baca Juga: Ayah-Ibu Merapat, DP3AP2KB Kota Tangerang Membagikan 7 Kunci Keharmonisan Keluarga
“Mulai banyak temuan kasus tentang anak yang kecanduan gadget, membuat mereka sulit mengendalikan emosi bahkan sampai hilang fokus dalam melaksanakan tugasnya di sekolah,” kata Sri, dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada Jumat, 17 Mei 2024.
“Tentunya sebagai orang tua perlu memahami dunia internet dan mengajarkan penggunaannya kepada anak secara bijak,” sambungnya sembari mengajak orang tua untuk tidak sekadar memberikan gadget pada anak.
Sri pun membagikan tips agar anak tidak kecanduan gadget. Menurutnya, persoalan ini dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua yang sering bermain gadget. Anak akan melihatnya sebagai sebuah aktivitas yang biasa dan akan menirunya.
Sri mengatakan, orang tua seharusnya memperbanyak aktivitas bersama anak. Selain itu, orang tua juga harus menentukan jadwal anak bermain gadget. Jangan memberikan benda ini kepada anak secara terus-menerus apalagi tanpa pengawasan.
Baca Juga: Begini Tips Mencegah Diabetes Menurut Dinkes Kota Tangerang, Salah Satunya Mengurangi Karbohidrat
Daripada gadget, lebih baik anak diberikan benda-benda yang mampu mengasah kemampuan motorik, sensorik, dan kecerdasannya. Seperti bermain puzzle, bermain di ruangan terbuka, mengenalkan anak pada buku atau lagu, dan lain-lain.
“Lingkungan sekitar khususnya peran orang tua sangat penting dalam mengatasi anak kecanduan gadget. Orang tua perlu memperbanyak aktivitas bermain secara langsung, bermain bersama anak,” tuturnya.
Menurut Sri, anak berusia 2 tahun tidak disarankan untuk bermain gadget. Sementara anak berusia 3-4 tahun hanya boleh memainkan gadget selama kurang dari 1 jam dan anak berusia 5 tahun tidak boleh bermain gadget selama lebih dari 2 jam per hari.
“Apabila masyarakat ingin melakukan konsultasi lainnya, tak hanya permasalahan anak, seperti tumbuh kembang dan pola pengasuhan anak, kami juga menerima konsultasi tentang pernikahan serta hubungan keluarga,” ucapnya.***