Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Babakan Berdamai, Tangsel Dipastikan Bebas Intoleransi

15 Mei 2024, 11:52 WIB
Benyamin Davnie berfoto bersama perwakilan warga Kelurahan Babakan dan perwakilan mahasiswa Katolik Unpam di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel, Selasa, 14 Mei 2024. /Pemkot Tangsel

ZONABANTEN.com – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, mengundang mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) dan warga Kelurahan Babakan untuk bertemu guna menyelesaikan masalah yang sempat viral belum lama ini.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel pada Selasa, 14 Mei 2024 itu, Benyamin menyampaikan bahwa persoalan antara mahasiswa Katolik Unpam dan warga Kelurahan Babakan beberapa waktu lalu terjadi karena salah paham.

Dia berterima kasih kepada perwakilan mahasiswa Katolik Unpam dan warga Kelurahan Babakan yang berkenan menerima undangannya sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan dan kedua belah pihak dapat berdamai.

Benyamin menegaskan, Kota Tangsel adalah kota yang aman dan nyaman bagi semua orang, tanpa memandang suku, ras, maupun agamanya. Menurut Benyamin, konflik tersebut murni terjadi karena kesalahpahaman dan dia berharap hal serupa tak terulang kembali.

Baca Juga: Pemuda Katolik Banten Mengecam Tindakan Intoleransi di Tangerang Selatan

“Kami berterima kasih kepada semua yang berkenan hadir di rumah dinas wali kota dan tentunya saya bersama Forkopimda mengapresiasi kehadiran semua di tempat ini,” katanya, dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel pada Rabu, 15 Mei 2024.

Benyamin melanjutkan, kondusivitas Kota Tangsel tercipta berkat kontribusi seluruh lapisan masyarakat setempat. Dia pun menegaskan, tidak ada lagi hal-hal yang dapat merusak kebhinekaan di Kota Tangsel. Benyamin memastikan daerah ini bebas intoleransi.

Dia menekankan pentingnya menghargai satu sama lain agar kerukunan dan keharmonisan masyarakat Kota Tangsel selalu terjaga dengan baik, sesuai semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda tetapi satu jua.

“Jadi, kita semua saling meminta maaf dan memberi maaf karena kita adalah anak bangsa. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Sama, kita juga berharap ini pelajaran yang paling berharga di kehidupan kita, dan ini tidak boleh terulang lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Katolik Dikeroyok, GP Ansor Tangsel Minta Pihak-Pihak Menahan Diri

Marat, salah satu Ketua Rukun Warga (RW) di Kelurahan Babakan yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan permohonan maafnya. Dia berharap persoalan kemarin dapat menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat Kota Tangsel.

“Saya sebagai Ketua RW mewakili warga memohon maaf atas kejadian kemarin. Semoga bisa buat pembelajaran ke depan sehingga tidak terjadi lagi hal seperti ini. Pasti ada hikmahnya ke depan,” ucapnya.

Kevin, perwakilan mahasiswa Katolik Unpam asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan hal serupa. Dia mengajak seluruh masyarakat Kota Tangsel untuk lebih bijaksana sekaligus hati-hati dalam bersikap.

“Kami memohon maaf, mari kita sama-sama wujudkan Tangsel yang cerdas, Tangsel yang modern, Tangsel yang religius, itu adalah harapan kita bersama,” katanya.

Baca Juga: Mahasiswa Katolik di Tangerang Selatan Jadi Korban Pengeroyokan, Kasus Ditangani Kepolisian

Sementara itu, konflik ini terjadi saat sejumlah mahasiswa Katolik Unpam menggelar doa rosario di Kelurahan Babakan. Warga setempat yang merasa tidak senang lantas melakukan provokasi dan akhirnya menimbulkan keributan hingga berujung pengeroyokan.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Tags

Terkini

Terpopuler