ZONABANTEN.com- Pemerintah Tangerang Selatan sediakan 2 rumah sakit (RS) untuk rawat korban kecelakaan bus Guci. Beberapa korban di antaranya alami luka ringan dan berat setelah kejadian. Benyamin Davnie selaku Wali Kota Tangerang Selatan menyebutkan bahwa 2 rumah sakit sengaja disiapkan untuk merawat korban kecelakaan bus Guci di RSU Pamulang dan RSU Serpong Utara.
“Bagi warga yang masih membutuhkan perawatan nantinya bisa ditangani di kedua RSU yakni Pamulang dan Serpong Utara,” ujar Benyamin Davnie.
Benyamin Davnie menjelaskan bahwa pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan sudah mengirimkan beberapa tenaga kesehatan ke Tegal untuk menangani korban setelah diberikan informasi tersebut.
Dinas Kesehatan mengirim mobil ambulance untuk penyelamatan warga dari Tegal ke Tangerang Selatan untuk dilakukan perawatan.
Baca Juga: Pemkot Tangsel Siapkan 2 Rumah Sakit untuk Bantu Korban Kecelakaan Bus di Guci, Tegal
Benyamin menjelaskan dari peristiwa tragis tersebut, ada sejumlah warga yang mengalami luka ringan dan berat. Sementara satu orang meninggal dunia telah dimakamkan oleh keluarganya.
“Kami akan urus semua, termasuk korban yang meninggal dunia dan warga yang luka-luka,” ujarnya.
Benyamin menjelaskan bahwa ada 107 orang dari Kampung Kayu Gede, Serpong Utara yang mengikuti kegiatan tersebut dan dibagi dalam 2 bus dengan masing-masing berisi 53 dan 54 orang.
Saat kejadian bus terguling di lokasi pada 5 Mei 2023, diduga yang berisi 54 orang. Namun, saat kejadian itu terjadi, tidak semua orang berada di dalam bus, karena ada beberapa yang sedang beristirahat di luar.
“Saat kejadian itu, sedang beristirahat. Jadi tak semua ada di dalam bus. Ada yang sedang makan, ke toilet dan sebagainya,” ujar Benyamin.
Baca Juga: Wisata Guci Memakan Korban, Begini Kronologi Bus Peziarah Asal Tangerang Terpelosok ke Jurang
Sebanyak 35 orang berada di dalam bus saat kejadian tersebut, sehingga 30 orang alami luka ringan, sisanya mengalami luka berat.
Luka ringan yang dialami korban seperti lecet di bagian tubuh, mengalami sobek hingga patah bada bagian tangan dan kaki yang diakibatkan oleh benturan saat bus terguling.
Sedangkan, luka berat yang dialami korban adalah seperti benturan kepala yang mengharuskan dilakukan penanganan segera dengan CT-Scan dan sebagainya.
Untuk korban yang meninggal berusia 60 tahun dan telah dimakamkan oleh pihak keluarganya.
Beberapa orang yang menaiki bus Guci tersebut merupakan rombongan ziarah dari jamaah majelis taklim, Masjid Baitul Hanif, Paku Jaya Serpong Utara.***