Stereotip Yudas Iskariot dan Penyebab Holocaust

2 Juli 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi Yudas Iskariot mencium Yesus sebelum menyerahkan-Nya kepada pemuka agama Yahudi /Public Domain

 

ZONABANTEN.com - Yudas Iskariot merupakan salah seorang tokoh Kekristenan yang disebutkan dalam Perjanjian Baru.

Yudas Iskariot sama populernya dengan Yesus dan Maria, hanya saja dengan latar belakang yang sangat berbeda.

Meski menjadi bagian dari murid Yesus yang dipilih langsung, Kekristenan memandang Yudas Iskariot sebagai sosok penjahat.

Baca Juga: Bak Dewi Keberuntungan, Untung Dior Naik Dua Kali Lipat Berkat Jisoo BLACKPINK, Capai Triliunan Rupiah!

Ini karena perbuatan Yudas Iskariot yang buruk, karena telah mengkhianati gurunya itu  hanya demi koin emas sebanyak 30 keping.

Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus” (Matius 26:14-16).

Dari kisah tersebut, maka tak heran jika Yudas Iskariot lebih dikenal sebagai penjahat terbesar yang pernah dikenal.

Akan tetapi, pemikiran demikian rupanya telah sedikit demi sedikit menyumbang pembentukan paham anti-semit, seperti yang diungkapkan Jurnalis Amerika Serikat, Joan Acocella.

Fakta terpenting tentang Yudas, selain pengkhianatannya terhadap Yesus, adalah hubungannya dengan anti-Semitisme,” kata Joan Acocella, yang ditulis dalam kolom The New Yorker pada tahun 2006.

Baca Juga: Selain Vietnam, Shin Tae-yong Perlu Waspadai Pelatih Ini di Piala AFF U 19 2022, Timnas Indonesia Percaya Diri

Menurut History.com, stigma yang dilekatkan pada Yudas rupanya telah menyumbangkan beberapa sejarah kelam, yang salah satunya adalah Holocaust.

Holocaust sendiri merupakan peristiwa pembunuhan sistematis, yang dimaksudkan untuk menghabisi orang-orang Yahudi, oleh tentara Nazi selama perang dunia 2.

Sejumlah pengamat percaya bahwa stereotip Yudas yang diberikan oleh Kekristenan, secara tidak langsung telah menyebabkan tragedi kemanusiaan tersebut.

Joan Acocella mengungkapkan bahwa hal ini terjadi lantaran Kekristenan telah menjadikan Yudas sebagai simbol bagi orang-orang Yahudi.

Hampir sejak kematian Kristus, Yudas telah dipegang oleh orang-orang Kristen sebagai simbol orang-orang Yahudi: mereka dianggap licik, bernafsu akan uang, dan kejahatan rasial lainnya,” kata Joan Acocella lebih lanjut.

Seorang sarjana Alkitab dari Kanada, Profesor William Klassen bahkan berpendapat bahwa ada upaya melebih-lebihkan citra buruk Yudas, terutama oleh pemimpin gereja awal yang berupaya menjauhi Yudaisme.

Baca Juga: 4 Juli Memperingati Apa? Ada Hari Nangka, Kenali Buah Tropis yang Kaya Akan Manfaat Ini

Karena hal demikian, maka sangat penting bagi gereja untuk mempertimbangan kembali citra dari tokoh kunci satu ini.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: history.com

Tags

Terkini

Terpopuler