Di set kedua, Bagas/Fikri memulainya dengan baik sehingga berhasil unggul 5-3, namun tidak lama berselang Aaron/Soh berhasil menyamakan menjadi imbang 5-5. Selanjutnya Bagas/Fikri banyak melakukan kesalahan yang menguntungkan Aaron/Soh hingga mereka unggul 10-5 jelang interval.
Bagas/Fikri sempat mendapatkan satu poin dan kemudian Aaron/Soh menutup interval set kedua dengan skor 11-6.
Selepas interval Bagas/Fikri masih banyak melakukan kesalahan yang membuat pasangan Aaron/Soh kembali memimpin lima angka menjadi 14-9 yang kemudian berlanjut menjadi 19-14, hingga pada akhirnya Bagas/Fikri harus mengakui kemenangan Aaron/Soh dengan skor 21-17.
“Hari ini kami akui kalah pola permainan dari mereka. Servis mereka sangat menyulitkan kami dan kurang sabar juga. Kami sudah menyiapkan pola sendiri, kami sudah belajar dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Tapi ternyata kami belum bisa menjalankan dengan baik dan akhirnya keduluan sama lawan”, Ujar Bagas, dikutip dari laman resmi PBSI.
“Beban dan tekanan sebenarnya tidak ada karena dengan masuk final saja, mainnya sudah lepas dan tenang. Tapi tadi itu memang pikirannya di lapangan. Servis mereka terutama Aaron (Chia) sangat sulit diantisipasi karena melintir, dari situ kami tertekan terus”, timpal Fikri.
“Kami cukup puas dengan penampilan kami dari babak pertama sampai semifinal tapi kami kurang puas dengan hasil dan penampilan di final. Kami sedikit kecewa karena tidak bisa memberikan perlawanan yang maksimal”, pungkasnya.
Dengan hasil ini, Indonesia gagal meraih gelar dalam ajang Denmark Open 2023. Hanya pasangan Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri yang berhasil mencapai partai final turnamen super 750 BWF ini sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia.***
Sumber: PBSI Instagram @Badmintalk_com