Network
ZONABANTEN.com - Dampak dari serangan militer yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina kini mulai merambah ke dunia olahraga. Tak terkecuali sepak bola.
Kompetisi paling bergengsi di Eropa bahkan dunia, yaitu UEFA Champions League pun terkena dampak dari agresi serangan yang dilancarkan Rusia.
Final liga champions yang seharusnya digelar di markas Zenit St.Petersburg yaitu Gazprom Arena, kini terpaksa harus dipindah ke Stade de France di Saint-Denis akibat dari serangan militer Rusia ke Ukraina.
Padahal ini merupakan kali kedua bagi Rusia menjadi tuan rumah pada ajang sepak bola paling bergengsi di benua biru itu.
Baca Juga: Pesepakbola Rusia, Kutuk Invasai Vladimir Putin Ke Ukraina
Sebelumnya, Rusia juga pernah menjadi tuan rumah final liga champions, pada tahun 2008 di Moskow, Luzhniki Stadium.
Namun invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina itu menimbulkan sebuah gejolak yang luar biasa hebat.
Hal itu membuat UEFA mau tidak mau harus mengadakan rapat darurat mengenai pelaksanaan final nantinya.
Dari hasil rapat tersebut, UEFA akhirnya memutuskan untuk memindahkan lokasi partai final UEFA Champions League pada akhir musim 2021-2022 nanti.
Baca Juga: Hasil Laga Barcelona vs Napoli: Blaugrana Lolos ke Fase Selanjutnya Liga Europa
Paris kemudian ditunjuk untuk menggantikan St. Petersburg karena belum pernah lagi menggelar ajang serupa sejak 2006 lalu. Terlebih kini Prancis juga memegang jabatan presiden Dewan Uni Eropa.
"Komite Eksekutif UEFA memutuskan untuk memindahkan final Liga Champions Pria UEFA 2021/22 dari Saint Petersburg ke Stade de France di Saint-Denis, Prancis. Pertandingan akan dimainkan seperti yang telah dijadwalkan," ujar perwakilan UEFA.
Baca Juga: Jepang Mengatakan Bahwa akan Ada Banyak Sanksi untuk Rusia Seusai Penyerangan ke Ukraina
Selain itu, tidak jadinya digelar final di Rusia nyatanya juga berdampak terhadap dunia sepak bola di Rusia.
Negara Beruang Putih itu dilarang memainkan laga-laga resmi yang berada di bawah bendera UEFA.
Artinya baik liga domestik maupun timnas Rusia tidak akan bisa menggelar pertandingan di Rusia. Kalau pun ingin, mereka harus bermain dengan liga lain di luar Rusia.
Bukan hanya Rusia, Ukraina yang diserang pun ternyata juga terkena dampaknya.
Baca Juga: Ukraina: Invasi Rusia Seperti Serangan Nazi, Dibombardir dengan Serangan Roket Mengerikan
Ukraina kini dilarang untuk menggelar pertandingan di level klub serta timnas karena alasan keamanan.
Dengan dilarangnya kompetisi liga Rusia dan Ukraina, kemungkinan klub-klub yang berada di sana bisa pindah ke liga di negara lain guna mempertahankan finansial klub.
Salah satunya adalah ke Inggris. Karena di liga Inggris memang memperbolehkan klub-klub luar untuk tampil di liganya.
Contohnya adalah Swansea City, yang bermain di liga Inggris meski aslinya berasal dari Wales.***
