Tim tersebut akan menghadapi rival sekota AC Milan untuk merebutkan satu tempat di final Liga Champions dan menjadi tim Italia pertama yang mencapai final selama enam tahun.
Ini akan menjadi penampilan semifinal pertama Inter sejak mereka memenangkan Piala Eropa untuk ketiga kalinya pada 2010, kemenangan Liga Champions Italia terakhir dengan Juventus kalah di final 2015 dan 2017.
"Ini akan menjadi derby spesial," kata striker Inter Lautaro Martinez kepada Amazon Prime Video, yang mengakhiri paceklik gol 10 pertandingannya dengan mencetak gol kedua kala timnya menjamu Benfica malam tadi.
"Kita semua tahu apa arti pertandingan ini, memainkan derby Milan di semifinal Liga Champions. Kebahagiaan adalah kata yang tepat, saya sangat bangga mewakili lambang ini dan klub hebat ini yang kembali ke tempatnya semula," imbuh striker asal Argentina tersebut.
Baca Juga: Prediksi Inter Milan vs Benfica di Champions League, H2H, Berita Tim, Susunan Pemain dan Skor Akhir
Inter bertekad melawan Benfica dan tidak pernah dalam bahaya kehilangan cengkeraman mereka pada pertandingan, mencetak masing-masing dari hanya tiga tembakan tepat sasaran mereka di seluruh pertandingan.
Inter yang sebelumnya menang 2-0 di leg pertama di Portugal, dengan senang hati bermain bertahan dan menunggu momentum serangan balik tim.
Nerrazzurri berhasil memimpin setelah 13 menit ketika bek Nicolas Otamendi gagal mengontrol bola lepas di dekat areanya sendiri.
Nicolo Barella, yang juga mencetak gol pembuka Inter di leg pertama, cepat bereaksi dan setelah kombinasi satu-dua yang apik dengan Lautaro, ia melepaskan tendangan kaki kiri yang keras ke sudut atas gawang.
Benfica menyamakan kedudukan pada menit ke-38 ketika gelandang Fredik Aursnes melompat tinggi untuk menyundul umpan silang dari Rafa Silva dengan kuat ke bagian atas gawang.
Baca Juga: Hasil Skor Benfica vs Inter Milan: 0-2
Inter menambah keunggulan dua gol setelah turun minum saat Martinez dan pemain pengganti Joaquin Correa mencetak gol dengan serangan jarak dekat dan mereka memegang kendali, menahan Benfica untuk melepaskan tembakan tepat sasaran hingga menit ke-86.
Sisi Portugal menolak untuk berbaring, bagaimanapun, dan bek Antonio Silva dengan sundulan jarak dekat dan pemain pengganti Petar Musa mencetak gol akhir untuk Benfica untuk menyelamatkan hasil imbang.
Tim Milan telah bertemu dua kali di babak sistem gugur Liga Champions, semifinal 2002-03 dan perempat final 2004-05 dengan AC Milan.
Juara Eropa tujuh kali itu telah memenangkan kedua pertemuan tersebut.
Mereka akan bentrok di San Siro pada leg pertama pada 10 Mei dan pada 16 Mei di leg kedua.
Pemenang akan menghadapi Real Madrid atau Manchester City, yang bertemu di semifinal untuk musim kedua Liga Champions secara berturut-turut.***