Sejarah Ditetapkannya Tanggal 27 Mei sebagai Hari Jamu Nasional

- 27 Mei 2024, 11:45 WIB
Sejarah ditetapkannya tanggal 27 Mei sebagai Hari Jamu Nasional
Sejarah ditetapkannya tanggal 27 Mei sebagai Hari Jamu Nasional /Freepik

ZONABANTEN.com - Setiap tahunnya pada tanggal 27 Mei, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Jamu Nasional. Hari Jamu Nasional diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya yang kaya dan tradisi kesehatan masyarakat yang telah lama menggunakan ramuan tradisional jamu.

Tapi, tahukah kamu sejarah yang melatarbelakangi lahir dan ditetapkannya tanggal 27 Mei sebagai Hari Jamu Nasional?

Yuk, simak sejarah Hari Jamu Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Mei berikut:

Sejarah Hari Jamu Nasional

Peringatan Hari Jamu Nasional dimulai dari inisiatif pemerintah yang didukung oleh berbagai pihak untuk mengangkat dan melestarikan budaya jamu sebagai bagian dari kekayaan nasional.

Gagasan untuk menetapkan Hari Jamu Nasional muncul dari kesadaran akan pentingnya jamu dalam budaya dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Sebagai ramuan herbal yang telah digunakan selama berabad-abad, jamu merupakan warisan berharga yang terbuat dari bahan alami.

Baca Juga: Burung Perkutut Gacor Kalau Diberikan Jamu Ini, Manfaatnya Beragam dan Ampuh! Begini Takarannya

Bahan alami yang dimaksud mencakup rempah-rempah, akar, daun, dan bunga, yang secara tradisional digunakan dalam jamu.

Penggunaan jamu tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan warisan turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Menurut laman resmi Kemendikbud, jamu memiliki akar kata dari bahasa Jawa Kuno, yaitu "jampi" atau "usodo", yang keduanya merujuk pada praktik penyembuhan menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa.

Istilah "jampi" juga sering ditemukan dalam sejumlah naskah kuno, salah satunya adalah dalam karya "Gatotkacasraya" yang ditulis oleh Mpu Panuluh pada masa kepemimpinan Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri.

Sejak awal abad ke-17, dokter-dokter dari berbagai negara seperti Belanda, Inggris, dan Jerman tertarik untuk mempelajari obat tradisional Indonesia, termasuk jamu.

Mereka bahkan menciptakan karya-karya yang mengulas tentang ramuan tradisional jamu tersebut.

Salah satu dari mereka adalah Dr. Carl Waitz, melalui karyanya pada tahun 1829 yang berjudul "Practical Observations on a Number of Javanese Medications".

Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan zaman, eksistensi jamu mulai mengalami penurunan.

Baca Juga: Resep Jamu Super untuk Bikin Perkutut Gacor, Bahannya Mudah Didapat dan Harganya Terjangkau!

Masyarakat mulai beralih pada pengobatan modern yang sering kali lebih mudah diakses dan diandalkan.

Mengakui nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam jamu, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), secara resmi menetapkan Hari Jamu Nasional pada 27 Mei 2008.

Penetapan Hari Jamu Nasional sebagai langkah untuk memperingati dan melestarikan warisan budaya serta tradisi kesehatan yang telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam pernyataannya, Presiden SBY menegaskan bahwa Hari Jamu Nasional akan menjadi momentum bagi kebangkitan jamu Indonesia.

Pada saat yang sama, pengesahan jamu sebagai kearifan lokal Indonesia menandai pengakuan atas nilai-nilai kesehatan tradisional yang dimiliki oleh negara ini.

Tujuan dari Hari Jamu Nasional adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat jamu.

Selain itu, pemerintah juga mendorong penelitian yang lebih lanjut serta inovasi dalam pembuatan dan pengembangan produk jamu, sehingga dapat terus berkembang dan relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat modern.

Setiap tahun, peringatan Hari Jamu Nasional diselenggarakan dengan beragam kegiatan seperti seminar, pameran, dan festival jamu yang diadakan di berbagai daerah.

Baca Juga: Warung Jamu di Kota Tangerang Digerebek, Ratusan Botol Miras Diamankan

Kegiatan-kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pengusaha jamu, akademisi, dan komunitas pecinta jamu.

Hal ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat pemahaman tentang jamu serta mendorong pertukaran pengetahuan dan inovasi dalam industri jamu Indonesia.

Melalui peringatan Hari Jamu Nasional, pemerintah berharap dapat meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi muda, terhadap jamu sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang perlu dilestarikan.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya jamu, diharapkan akan tercipta dorongan untuk mempelajari, menggunakan, dan mengembangkan warisan tradisional ini guna menjaga keberlangsungan serta kekayaan budaya Indonesia.

Peringatan Hari Jamu Nasional juga menjadi momentum penting untuk mendorong ekspor jamu dan produk herbal Indonesia ke pasar internasional.

Diharapkan bahwa ekspor jamu dan produk herbal ini akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara, melalui peningkatan pendapatan dari sektor industri jamu serta promosi citra positif Indonesia sebagai negara yang kaya akan warisan tradisional dan alaminya.

Dengan demikian, Hari Jamu Nasional tidak hanya sekadar peringatan, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya jamu.

Promosi jamu pun dilakukan sebagai bagian penting dari budaya dan kesehatan masyarakat Indonesia, memperkuat pemahaman akan nilai-nilai tradisional serta manfaatnya bagi kesejahteraan dan keberlangsungan hidup.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah