Biaya Perbaikannya Rp1,25 Triliun, Bendungan di Sulteng Ini Sekarang Bisa Mengairi 8.180 Hektare Sawah

- 3 April 2024, 08:40 WIB
Biaya perbaikannya Rp1,25 triliun, bendungan di Sulteng ini sekarang bisa mengairi 8.180 hektare sawah.
Biaya perbaikannya Rp1,25 triliun, bendungan di Sulteng ini sekarang bisa mengairi 8.180 hektare sawah. /Pemkab Sigi

ZONABANTEN.com – Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo yang lebih dikenal dengan nama Jokowi, baru-baru ini meresmikan Bendungan Gumbasa yang berada di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Peresmian itu dilakukan setelah Bendungan Gumbasa selesai direhabilitasi dan direkonstruksi. Biaya yang digelontorkan Pemerintah Indonesia untuk satu bendungan ini saja terbilang cukup fantastis yaitu Rp1,25 triliun.

Menurut Jokowi, anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki beberapa saluran yaitu 35 kilometer saluran primer, 52 kilometer saluran sekunder, 119 saluran tersier, dan 82 saluran pembuangan di Bendungan Gumbasa.

“Rehabilitasi daerah irigasi di Gumbasa telah dimulai dilakukan pada tahun 2016, melewati perjalanan panjang, kemudian terjadi bencana di 2018 dan alhamdulillah akhirnya tahun ini, tahun 2024 selesai,” katanya.

Baca Juga: Awalnya Danau Purba, Bandung Raya Sekarang Dihuni Jutaan Manusia, Begini Sejarahnya

Jokowi menyampaikan, Bendungan Gumbasa kini dapat mengairi 8.180 hektare sawah sekaligus meningkatkan indeks pertanian di Kabupaten Sigit yang awalnya 149 persen menjadi 300 persen atau naik dua kali lipat.

“Kita harus terus bekerja keras untuk mewujudkan ketahanan pangan, kedaulatan pangan, dan kita sudah melaksanakan pembangunan serta rehabilitasi bendungan dan jaringan irigasi yang tersebar di seluruh Tanah Air,” ujarnya.

“Saya harap dengan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa ini akan meningkatkan produktivitas pertanian kita, mendukung keamanan, ketahanan, dan kedaulatan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani,” tambahnya.

Sementara itu, Saluran Irigasi Gumbasa mulai kembali berfungsi pada 2020 dan hanya mengairi 1.070 hektare sawah. Saluran ini sempat rusak akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) yang terjadi pada 2018.

Baca Juga: Wah, Daratan Seluas 270,5 Hektare di Sumatera Barat Ini Dulunya Lautan, Sekarang Jadi Permukiman

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x