Dari masa pandemi hingga tahun 2023, penerima terus meningkat dari 2020 berjumlah 285 mahasiswa, 2021 berjumlah 381 mahasiswa, 2022 berjumlah 420 mahasiswa, dan 2023 berjumlah 465 mahasiswa.
Fajriyah menambahkan, beasiswa ini tidak hanya turun dalam bentuk uang, melainkan Pertamina juga turut andil dalam melakukan pendampingan kepada penerima beasiswa ketika turun ke masyarakat.
"Lewat beasiswa ini, kami membina mereka sesuai dengan semangat Pertamina, yakni energizing community. Jadi, mereka tidak hanya memperoleh bantuan dalam bentuk biaya tetapi juga pengalaman terjun langsung ke tengah masyarakat bersama Pertamina," ujar Fajriyah.
Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari mengatakan, antusiasme mahasiswa terhadap beasiswa sobat bumi sangat tinggi.
Untuk itu, Agus meminta para mahasiswa untuk segera mendaftar dan persiapkan diri semaksimal mungkin karena persaingannya begitu ketat.
"Antusiasme terhadap beasiswa sobat bumi tidak pernah surut setiap tahunnya. Tahun lalu, bahkan pendaftarnya mencapai 10.121 mahasiswa. Mereka akan diseleksi ketat lewat berbagai tahapan melalui metode perankingan, mulai dari administrasi, wawancara, dan focus group discussion," kata Agus.
Selain itu, ada banyak hal yang nantinya kana mereka lakukan dalam upaya sebagai bentuk mendukung program Pertamina, di antaranya Desa Energi Berdikari (DEB) dan Sekolah Energi Berdikari (SEB).
Sebanyak 42 penerima beasiswa terlibat dalam aktivasi DEB dan 141 dalam aktivasi SEB bersama Perwira Pertamina.
Tidak hanya ikut aktivasi, mereka juga berperan sebagai katalisator energi terbarukan di desa-desa dengan menghasilkan 24 embrio DEB.