“Akibatnya adalah desa dengan segala potensi yang sangat besar, mulai dari potensi lahan, kekayaan bumi, alam, serta sumber daya yang ada di desa tidak bisa dikelola secara optimal, karena sumber daya desa yang profesional dan ahli lebih banyak yang hijrah ke kota,” terangnya.
Menghadapi situasi tersebut, Tantan mengusulkan agar kebijakan pemerintah lebih berfokus pada pengembangan kapasitas SDM di desa.
Baca Juga: Debat Cawapres Bakal Digelar Lagi, KPU RI Tempatkan Muhaimin di Antara Gibran dan Mahfud
Dengan memperkuat kompetensi penduduk desa, diharapkan pemanfaatan sumber daya di desa dapat dioptimalkan.
Tujuannya adalah agar warga desa merasa memadai dan memiliki motivasi untuk tetap tinggal di desa.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menekankan pentingnya menciptakan rasa kepemilikan atau sense of belonging di kalangan warga desa.
Hal ini bertujuan agar masyarakat desa tidak pergi diri ke kota dan meninggalkan desa mereka terbengkalai.
“Saya pernah ke Mojokerto, di situ ada desa wisata nomor satu se-Indonesia, kemarin dapat penghargaan dari Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Intinya adalah, ini adalah desa wisata dibangun dengan crowdfunding, jadi masyarakat desa punya saham di destinasi wisata tadi,” pungkasnya.***