Ahok mengatakan, dirinya tengah mendorong tanda tangan digital atau paperless di Pertamina. Namun, Peruri meminta dana Rp500 miliar untuk proyek tersebut. Padahal, Pertamina dan Peruri sama-sama perusahaan pelat merah.
"Saya lagi paksakan tanda tangan digital tapi Peruri bindeng juga masa minta Rp500 miliar untuk proses paperless di kantor Pertamina. itu BUMN juga," ujar Ahok.
6. Ahok Itu Eksekutor Bukan Pengawas
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan bahwa sebagai komisaris utama Pertamina, dia tidak memainkan tugas pengawasan secara maksimal. Justru dia hanya menjadi seorang eksekutor.
"Saya ini eksekutor bukan pengawas Pertamina sebetulnya, komisaris di BUMN itu sebetulnya neraka, surga belum masuk," ujarnya.*** (Redaksi WE Online)