Network
ZONABANTEN.com - Pada 23 oktober 2019 atau 4 tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Erick Thohir sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam 4 tahun terakhir ini, Erick Thohir telah berhasil melakukan banyak terobosan.
Terobosan yang telah dilakukan Erick Thohir di lingkungan BUMN di antaranya adalah meningkatkan kepemimpinan perempuan hingga 20 persen dan mendorong kepemimpinan kaum muda berusia di bawah 42 tahun hingga 10 persen.
Erick Thohir juga berkolaborasi dengan Kejaksanaan Agung memberantas korupsi kasus Jiwasraya sebesar Rp16,81 triliun, kasus Asabri Rp22,78 triliun, Garuda Indonesia Rp8,8 triliun, dana pensiun BUMN (indikasi awal sebesar Rp300 miliar), perampingan BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN.
Kemudian deregulasi peraturan BUMN dari 45 Peraturan Menteri menjadi 3 Peraturan Menteri. Pada tahun 2021, nilai aset BUMN mencapai Rp8.978 triliun kemudian mencapai Rp9.789 triliun pada tahun 2022. Adapun pencapaian laba tertinggi BUMN tahun 2021 senilai Rp125 triliun dan pada tahun 2022 senilai Rp309 triliun.
Tidak hanya itu, pada tahun 2022 BUMN juga memberikan dividen dengan nilai tinggi untuk negara yaitu sebesar Rp80,2 triliun. Kerja maksimal yang dilakukan Erick Thohir tampaknya memang sesuai dengan apa yang dia katakan beberapa hari sebelum dilantik, "Jabatan bukanlah suatu euforia, melainkan sebuah amanah dan tanggung jawab besar."
Kemudian, setahun setelah Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN tepatnya pada Juli 2020, dirinya menetapkan enam poin penting yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif, yang disingkat menjadi AKHLAK dan kini menjadi core values BUMN.
Menurut Erick Thohir, setiap pekerja atau pebisnis akan menjadi kuat jika memiliki core values. Poin-poin tersebut juga diterapkan demi kemajuan BUMN dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Saya menekankan kepada seluruh (pegawai dan pejabat) BUMN agar konsisten menerapkan core values AKHLAK dalam melakukan pekerjaannya, dan nilai-nilai AKHLAK ini juga bisa diterapkan dalam lingkup yang lebih luas, seperti dalam keluarga kita sendiri atau dalam bermasyarakat," kata Erick dlansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
"Penerapan nilai AKHLAK ini saya yakini akan dapat senantiasa menjaga dan mempererat persatuan kita sebagai bangsa yang pada saat ini tentu menghadapi tekanan-tekanan berat secara global," sambungnya.
Sebelum mengakhiri masa jabatannya yang terhitung tinggal satu tahun lagi, Menteri BUMN itu berharap dapat menuntaskan seluruh tugasnya dengan baik. Dirinya juga berharap dapat terus menciptakan terobosan yang bermanfaat untuk negara dan masyarakat Indonesia.***
