Jelang Peringatan Peristiwa G30S/PKI, Berikut Profil Singkat 10 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Kejadian

- 29 September 2023, 11:18 WIB
Mengenang Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI
Mengenang Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI /@pahlawan_revolusi_/Instagram

Kemudian, 4 tahun setelahnya, tepatnya tahun 1962, ia diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Namun, di tahun 1965 Ahmad Yani difitnah ingin menjatuhkan Presiden Soekarno, dan tewas ketika pemberontakan G30S/PKI pada 1 Oktober 1965.

Baca Juga: Tak Hanya 7, Berikut 10 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Pemberontakan G30S/PKI, Simak Profil Singkatnya 

2. Letjen (Anumerta) Suprapto

Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Ia sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung, namun terhenti karena pendaratan Jepang di Indonesia.

Di awal kemerdekaan Indonesia, Suprapto aktif dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap, serta masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Purwokerto dan ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.

Kariernya semakin meningkat di militer, namun saat PKI mengajukan pembentukan angkatan perang kelima, Suprapto menolaknya.

Ia pun menjadi korban pemberontakan G30S/PKI, jasadnya ditemukan di Lubang Buaya, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Profil Singkat 7 Pahlawan Revolusi Korban Pemberontakan G30S PKI, Siapa Saja? Cek Di Sini! 

3. Letjen (Anumerta) S. Parman

Siswondo Parman atau yang lebih dikenal dengan S. Parman, adalah salah satu petinggi TNI AD di masa Orde Lama.

Parman lahir pada 4 Agustus 1918, di Wonosobo, Jawa Tengah. Pendidikannya lebih berkutat di bidang intelejen.

Halaman:

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: ditsmp.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x