Namun, di luar ungkapan kritik tersebut sebagian besar masyarakat Indonesia menanggapi positif hasil program hilirisasi, mereka mendukung kinerja pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi negara melalui program tersebut.
Dari peningkatan ini, secara otomatis hilirisasi memiliki impek yang cukup signifikan terhadap pendapatan negara.
Terbukti, pada tahun 2014 sampai 2015 pemerintah menghasilkan kurang lebih Rp31 triliun dari ekspor bahan mentah dan setelah adanya hilirisasi, menjadi Rp510 triliun.
"Hilirisasi juga memberikan kontribusi besar pada pendapatan negara. Dulu, tahun 2014 sampai 2015, pemerintah menghasilkan kurang lebih Rp31 triliun dari ekspor bahan mentah. Setelah hilirisasi, menjadi Rp510 triliun," lanjutnya.
Baca Juga: Papua Tengah Dilanda Kelaparan, Presiden Jokowi Segara Lakukan Hal ini
Dampak ini terlihat dapat dirasakan oleh seluruh lapisan penduduk Indonesia, khususnya wilayah yang menjadi pusat industri tersebut.
Pertumbuhan ekonomi di daerah mendapatkan dampak positif dari adanya hilirisasi dan kemudian hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Sebut saja pertumbuhan ekonomi di daerah Maluku Utara, sebelumnya rata-rata 5,7 persen, setelah hilirisasi jadi 23 persen.
"Hilirisasi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah yang kemudian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang sebelumnya rata-rata 5,7%, setelah hilirisasi jadi 23%. Dan berbagai dampak positif lainnya," imbuh orang nomor 1 di RI.