Naskah Orasi Hari Buruh Internasional, Cocok Disampaikan Saat May Day

- 30 April 2023, 15:14 WIB
Naskah Orasi Hari Buruh Internasional
Naskah Orasi Hari Buruh Internasional /PIXABAY/pexels

ZONABANTEN.com – Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal dengan May Day.

Di Indonesia, peringatan Hari Buruh Internasional dijadikan sebuah hari libur tahunan.

Dalam sejarahnya, Hari Buruh Internasional lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial.

Nah, berikut ini contoh naskah orasi Hari Buruh Internasional.

Baca Juga: Pasca Lebaran, Pria Ini Jadi DPO DITPOLAIRUD Polda Banten, Begini Ciri-Cirinya

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَاَلَمِيْنَ . وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي أُمُوْرِا لدُّ نْيَا وَا لدِّ يْنٍ . وَعَلَيْ آ لِهٍ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

"ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA'IN"

Alhamdullilah, pada hari ini disini kita dapat berkumpul bersama sama dalam rangka memperingati hari besar Dunia, yakni hari buruh.

Namun, sebelumnya kita ucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana limpahan rahman dan hidayahnya kita disini masih bersama sama dapat berkumpul dalam suka duka dan dengan penuh keceriaan.

Para hadirin sekalian yang saya hormati, sudah di ketahui, untuk hari ini ada sebagian dari kita yang merasa bahagia sekali, karena pada hari ini adalah tanggal 1 Mei yang mana menjadi hari kebebasan para buruh dalam mendapatkan libur full day mereka sebagai salah satu wujud yang nyata atas keberadaan mereka dan tanggal ini yang di mulai semenjak kejadian di mulai di tahun, 1 Mei 1886.

Para hadirin yang saya hormati, keberadaan dari hari ini pun tentunya tidak terlepas dari memori yang sangat pahit di awal tahun 1886.

Pada saat ini terjadi demonstrasi besar besaran yang di lakukan oleh para kaum buruh dengan jumlah yang sangat fantastis sekali tak kurang dri empat ratus ribu jiwa lebih ikut turun ke jalan yang berlangsung hingga dengan waktu 4 hari lamanya dalam rangka memperjuangkan hak hak mereka.

Baca Juga: Naskah Amanat Pembina Upacara Hardiknas, Cocok Untuk Merenungi Pendidikan Di Sekolah

Para hadirin sekalian, usaha itu di lakukan oleh para kaum buruh bukan tanpa alasan. Dimana keberadaan mereka tuntutan mereka di dasarkan dengan nilai sisi manusiawi dimana buruh pun juga manusia, yang memiliki keterbatasan bukan sebuah mesin yang rusak lalu dapat di perbaiki.

Para hadirin yang saya hormati sekalian, sudah menjadi hal yang sangat klise sekali sebagai contoh apa yang terjadi di tanah air Kita tercinta ini, jika kita menilik masalah buruh dari zaman dahulu, dari zaman kolonial Belanda.

Yang menunjukan bahwa keberadaan mereka memang tidak pernah di rasakan kehadirannya meskipun merekalah yang memberikan banyak sekali keuntungan baik kepada si pemilik perusahaan namun juga mereka memberikan kontribusi yang sangat besar sekali terhadap adanya kemajuan bangsa dengan membantu menambah devisa negara.

Namun, yang terjadi di Negara Kita sendiri, hanya sebuah ironi yang terjadi dimana kaum buruh di perlalukan secara sewenang wenang baik secara psikis maupun fisik.

Tak cukup hingga di situ saja, keadaan yang sangat miris sekali, ini terjadi ketika masih banyak sekali para pengusaha atau pemilik perusahan menjadikan buruh sebagai sebuah komiditi dengan di berlakukannya sistem outsourcing, dimana hal ini jika di nilai akan merugikan para buruh itu sendiri.

Baca Juga: Prediksi Bayern Munich vs Hertha Berlin di Bundesliga, Waktunya Tim Bavaria Kudeta Puncak Klasemen

Para hadirin sekalian yang saya cintai, banyak dari kaum buruh kita yang mengalami berbagai prilaku yang tidak manusiawi seperti kerja dengan waktu lebih dari delapan jam, tidak di berikan uang makan, sistem kontrak, tidak di berikan gaji tepat waktu dan masih banyak lagi permasalahn yang terjadi.

Terus apa yang di lakukan oleh pemerintah kita? Mungkin mereka saat ini sedang sibuk masing masing dengan urusan memperkaya diri dan tidak mau peduli dengan nasib mereka.

Oleh karenanya sebagai pemerintah yang baik sebaiknya harus membuat sebuah kebijakan pro buruh, dimana ini akan dapat menaikan taraf kesejahteraan mereka dan ini pun dapat menyamankan pada melakukan aktivitas bekerja.

Dengan begitu para hadirin sekalian, saya cukupkan disini lebih kurang saya mohon maf dan kepada Tuhan saya mohon ampun.

Billahi Taufik Wal Hidayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Demikian contoh naskah orasi peringatan Hari Buruh Internasional.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Jagoberpidato.my.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x