KKB Menyerang TNI dalam Upaya Penyelamatan Pilot Susi Air

- 17 April 2023, 16:58 WIB
Pilot Selandia Baru, Phillip Mark Mehrtens, disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan di Papua. Sumber: The Guardian/REUTERS
Pilot Selandia Baru, Phillip Mark Mehrtens, disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan di Papua. Sumber: The Guardian/REUTERS /

ZONABANTEN.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dikerahkan untuk menyelamatkan seorang pilot Selandia Baru, Phillip Mark Mehrtens, yang disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan di Papua. Kejadian ini menyebabkan sedikitnya enam orang tewas dan sekitar 30 lainnya hilang.

Informasi awal dari laporan tentara, disebutkan ada sekitar 36 tentara di pos perbukitan Nduga. Saat itu, penyerang dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), melepaskan tembakan pada hari Sabtu, 15 April 2023.

 

Menurut laporan militer, sedikitnya enam orang tewas dan 21 lainnya melarikan diri ke dalam hutan. Sembilan tentara dilaporkan ditahan oleh KKB.

Baca Juga: Mantan Legislator India Tewas Ditembak saat sedang Siaran Langsung

Juru bicara militer Papua, Kolonel Herman Taryaman, mengatakan bahwa para tentara tersebut merupakan bagian dari kelompok yang sedang mencari Phillip Mark Mehrtens, seorang pilot asal Selandia Baru untuk perusahaan penerbangan Indonesia, Susi Air, yang disandera pada bulan Februari. Ia mengatakan bahwa pihak berwenang sedang mencari sekitar 30 tentara.

"Masih belum diketahui secara pasti berapa banyak tentara Indonesia yang tewas dan terluka," kata Herman. "Kami masih melakukan pencarian, tapi karena hujan lebat dan cuaca berkabut, sehingga menghambat komunikasi upaya pencarian dan evakuasi."

Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengatakan bahwa para pejuang kelompok tersebut melakukan serangan itu sebagai pembalasan atas tewasnya dua orang warga sipil dalam sebuah baku tembak dengan pasukan keamanan Indonesia pada bulan Maret.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah untuk Wilayah DKI Jakarta, Selasa, 18 April 2023

Sambom mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan operasi militernya di Papua. Ia juga mengatakan bahwa kelompoknya telah menawarkan untuk bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru mengenai uji coba ini, tetapi belum mendapatkan tanggapan.

"Pemerintah Indonesia harus menghentikan operasi keamanannya di Papua dan bersedia untuk bernegosiasi dengan para pemimpin kami di bawah mediasi pihak ketiga yang netral dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Sambom.

Juru bicara TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mengatakan bahwa operasi militer di Papua dilakukan dengan tujuan untuk menghindari jatuhnya korban dalam jumlah besar.

Baca Juga: Pertempuran Terjadi di Khartoum Sudan, 97 Orang Tewas dalam Waktu Dua Hari

"TNI tidak pernah mundur sedikitpun dalam menjaga kedaulatan wilayah kita," kata Widjojono. "Dan hal ini dilaksanakan secara konsisten di Papua."

Pada bulan Februari, KKB menyerbu sebuah pesawat bermesin tunggal tak lama setelah pesawat tersebut mendarat di sebuah landasan pacu kecil di Paro, Kabupaten Nduga, dan menyandera pilotnya.

Pesawat tersebut dijadwalkan untuk menjemput 15 pekerja konstruksi, yang sedang membangun sebuah pusat kesehatan, setelah para pemberontak separatis mengancam akan membunuh mereka. ***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah