Ia mulai melakukan prosesi Palang Pintu saat akan mempersunting Aisyah yang berstatus sebagai putri pesohor Betawi, yaitu Murtadho. Si Pitung diharuskan untuk melawan Murtadho yang kala itu menjadi Palang Pintu dari prosesi pernikahan sang putri.
Baca Juga: Definisi dan Gejala Stroke, Penyakit yang Diderita Bambang Kusriyanto sebelum Meninggal
Hingga akhirnya, Si Pitung pun berhasil menembus perlawanan Murtadho dan kemudian diizinkan untuk menikahi Aisyah.
Sejak saat itu, Palang Pintu menjadi tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat suku Betawi di hari pernikahan. Tujuan dari ritual Palang Pintu adalah untuk menguji kesungguhan calon mempelai pria dalam mempersunting calon mempelai wanitanya.
Pada dasarnya, Palang Pintu adalah sebuah prosesi untuk 'menghalangi' pihak mempelai laki-laki yang ingin memasuki wilayah tertentu.
Mereka harus mempelajari lebih dulu bagaimana norma adat yang dijunjung oleh pihak keluarga mempelai wanita, yaitu dengan cara melewati tantangan yang diberikan oleh Jawara dari pihak mempelai perempuan.
Jawara yang ditunjuk umumnya merupakan orang paling kuat di lingkungan keluarga atau wilayah setempat.
Baca Juga: Bambang Kusriyanto Meninggal Dunia, DPRD Jawa Tengah Ucapkan Belasungkawa
Prosesi palang pintu
Masing-masing pihak akan membawa jawaranya untuk memimpin jalannya prosesi Palang Pintu. Tradisi ini diawali dengan tibanya iring-iringan pihak pendatang menuju kediaman penerima, namun sebelum rombongan pendatang masuk biasanya mereka akan dihadang oleh Jawara dari pihak tuan rumah. Kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog pembukaan dari kedua belah pihak Jawara.