Hari pertama pengambilan gambar film tersebut terjadi pada tanggal 30 Maret 1950. Itulah mengapa Dewan Film Nasional menetapkan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional.
Film “Darah dan Doa” sendiri sukses menggambarkan ideologi orang Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Dari situ pula, momen ini dianggap menjadi kebangkitan perfilman Indonesia di era Presiden B.J. Habibie.
Hari Film Nasional diresmikan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999.***