Baca Juga: Demi Kemajuan Negara, Presiden Joko Widodo Ungkap Indonesia Akan Ciptakan Ekosistem Mobil Listrik
Andi Pangerang mengatakan Komet C/2022 E3 (ZTF) bisa diamati dari tempat yang bebas dari polusi cahaya, dengan arah pandangan bebas dari penghalang, dan kondisi cuaca setempat yang cukup cerah.
Namun bagi masyarakat yang tinggal pada daerah dengan tingkat polusi cahaya sedang hingga tinggi atau kawasan kota, akan sulit mengamati komet ini dengan dengan mata langsung, tanpa bantuan teleskop atau teropong.
Andi berujar masyarakat dapat mengabadikan komet dengan ekor pendek hijau dan ekor panjang putih ini menggunakan kamera DSLR, kamera CCD yang terpasang dengan teleskop dan terhubung dengan laptop, karena kesempatan mengamati komet ini hanya sekali seumur hidup.***