"Kita juga tidak mau kegiatan belajar mengajar itu terhenti. Jangan sampai penerua bangsa ini buta aksara Al Qur'an. Tentu protokol kesehatannya harus siap juga. Kita harus waspada namun tetap jangan berlebihan," terangnya.
Sementara itu, Inisiator dan Pembuat Bayt Al Quran Al Akbar, Syofwatillah Mohzaib mengatakan, dibukanya kembali Bayt Al Qur'an Al Akbar tersebut langkah awal untuk membuat Sumsel kembali bangkit di tengan pandemi ini.
Baca Juga: Sebelum Keciduk Gara-gara Narkoba, Keket Usaha Cari Jodoh Via Kencan Online
"Selama kurang lebih empat bulan Bayt Al Qur'an ini kita tutup. Alhamdulillah hari ini dibuka kembali. Pandemi Ini merupakan tantangan untuk kita. Kita harus semangat. Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal untuk Sumsel kembali bangkit," tuturnya.
Dia menjelaskan, melalui Bayt Al Qur'an Al Akbar, pihaknya juga tentu akan mendorong program yang telah dicanangkan Pemprov Sumsel khususnya dalam bidang keagamaan seperti program satu desa satu rumah tahfidz.
"Bukan hanya kita, jaringan santri Indonesia yang berada di Sumsel juga akan mendukung program yang tengah di jalankan Pemprov Sumsel," pungkasnya.***