Merinding, Ojol Ini Bawa Penumpang dari Bandung ke Subang Ternyata Penumpangnya Sudah Meninggal

- 20 Juni 2020, 01:30 WIB
Herman atau Icang.
Herman atau Icang. //YouTube/ jurnalrisa

ZONABANTEN.com – Seringkali rider ojek online (ojol) dibuat pusing ketika alamat yang diberikan dengan posisi pemesan sebenarnya.

Begitu pula dengan seorang rider ojol bernama Herman. Herman yang sehari-hari dipanggil Icang awalnya merasa kesal dengan pemesan yang memberikan alamat tujuan yang salah di sekitar Bandung.

Setelah ceritanya ini viral dan mengundang beragam reaksi, YouTuber Risa pun mengundang Icang untuk bercerita di kanal YouTube Jurnal Risa.

Baca Juga: Kabar Terbaru Herman Deru, Rutin Safari Jum'at, HD Sebut Telah Lakukan Sejak 15 Tahun yang Lalu

Menurut Icang, pada malam itu, setelah ia beristirahat di warung, ia melanjutkan perjalanan dan berhenti di lampu merah. Saat itu kondisi jalanan masih hujan.

Setelah istirahat di sebuah warung, Icang melanjutkan perjalanan dan berhenti di belakang lampu merah dalam kondisi jalanan yang masih hujan.

Disana seorang rider ojol yang lain yang tidak dikenalnya menghampiri Icang dan meminta bantuan untuk mengantarkan seorang perempuan ke Subang.

Baca Juga: Surfing, Olahraga Kombinasi Adrenalin, Gaya Hidup, dan Alam

 "Tolong dong, ini penumpang saya anterin ke Subang, dilanjut motor saya ga kuat," kata driver tersebut.

Sebagai bentuk solidaritas, Icang pun mengiyakan dan bernegosiasi tentang harga pulang-pergi dari Bandung ke Subang dan balik ke Bandung lagi.

Artikel ini sebelumnya dimuat di Portal Jember dengan judul Trending di YouTube, Begini Cerita Lengkap Driver Ojol yang Bonceng Gadis yang Sudah Meninggal 

Baca Juga: Mitsubishi Eclipse Cross, SUV Modern dengan Beragam Fitur Futuristik

Perempuan yang bernama Cindy itu harus segera ke rumahnya di Subang untuk mengambil baju dan kembali ke Bandung untuk keperluan wawancara dengan sebuah bank.

"Terus yang saya ingat, yang namanya Cindy itu pegang HP. Entah ngobrol apa sama drivernya, driver yang pertama. Kelihatannya bukan HP jaman sekarang, cuma polyphonix," kata Icang yang mulai berangkat bersama penumpang dadakan itu pada pukul 9 malam.

Di perjalanan, Cindy mengaku kepada Icang bahwa dia anak bikers, ingin menjual motornya untuk membelikan adiknya motor sonic, dan terus-terusan memaksa agar Icang membolehkannya menyetir motor.

Baca Juga: Update Covid-19 Hari Jumat 19 Juni 2020 24,081 Pasien Masih Dalam Perawatan

Sampai di pom bensin Lembang, Icang mengaku selalu mendapat tatapan aneh dari petugas pom dan orang-orang yang ada di pom bensin hingga dia ke pinggir jalan untuk mengganti sandalnya dengan sepatu dan terkejut saat melihat Cindy yang sudah naik ke atas motornya dan menyalakannya.

Akhirnya, Icang membolehkan Cindy menyetir motornya dan membonceng dirinya asalkan kaos putih Cindy yang basah itu ditutupi oleh jas driver ojol miliknya.

Icang sempat merasa kurang enak karena dia yang harusnya dibayar malah dibonceng oleh pelanggannya. Selain itu, ada rasa takut kalau-kalau Cindy merupakan bagian dari komplotan begal yang mengincar driver ojol.

Baca Juga: Malah Buat Piknik, Ibu Hamil dan Anak Dibawah Umur Dilarang Masuk Gelora Bung Karno

Kejadian yang membuatnya tidak nyaman pun susul-menyusul setelah motornya disetir oleh perempuan itu, seperti Cindy yang berkata, "Anak kucing mati. Kalau saya bawa sapu tangan, saya kuburin," meskipun motor melaju dengan kencang dan motor yang tiba-tiba terasa berat.

Di tanjakan Emen, Cindy berkali-kali merasa kesal saat dipanggil "mbak", menggunakan nada marah ketika menyuruh Icang berzikir, dan bernada sedih saat menceritakan tentang Mbah Emen yang menurut Cindy adalah korban tapi malah sering dijadikan kambing hitam.

Cindy bahkan membunyikan klakson di tanjakan tersebut, kemudian menjelaskan, "Nah gini A', kalau lewat jalan sini harus bunyiin klakson, kalau enggak, buang puntung," dan melanjutkan bahwa nanti bisa terjadi apa-apa bila itu tidak dilakukan.

Baca Juga: Siapkan Dana 1,7 Miliar, Anda Bisa Piknik di Ruang Angkasa Stratosfer Bumi

Ia juga menceritakan tentang kegiatannya selain kuliah, yaitu membuat video YouTube tentang hal-hal mistis dan mengirimnya ke TV swasta atas nama Jurnal Risa. Cindy menawarkan Icang untuk bekerja sebagai driver-nya karena Hadi, driver sebelumnya yang ditemui Icang di lampu merah, sudah dipecat.

Setelah itu, Icang mulai merasa takut akan dibegal saat beberapa motor menyalip mereka dari belakang lalu menoleh, tapi terus-terusan menatap dirinya secara aneh.

Icang kemudian mulai kaget saat jalan yang terlihat lurus tiba-tiba menjadi tikungan tajam dan bertanya kepada Cindy, "Kak, kok jalanan perasaan lurus kenapa belok?"

Baca Juga: Ini Kabar Terbaru Dari Pertamina Tentang Nasib Premium Dan Pertalite

"Nah, coba kalau Aa' yang bawa, pasti kita celaka," balas Cindy.

Saat mereka hampir sampai tujuan, Cindy meminta supaya jas ojol yang dipakainya bisa dilepas karena ayahnya akan memarahinya jika tahu Cindy habis naik motor dari Bandung ke Subang.

Cindy sempat mengajak Icang untuk ketemu crew Jurnal Risa setelah ngopi dan makan dulu bersamanya dan seorang laki-laki yang Icang lupa bernama siapa.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Di Indonesia Hanya Sebagian, Berikut Wilayah Yang Terbesar

"Udah sampai di tujuan, yang saya ingat itu di seberang gangnya itu ada toko kelontongan," kata Icang. Ia juga mengingat Cindy berkata, "Itu rumah saya, paling ujung banget."

Setelah berganti posisi, Icang lantas melepas atribut driver ojolnya di mulut gang dan sempat heran karena Cindy meninggalkannya tiba-tiba, tanpa terdengar suara orang lari ataupun langkah kaki.

Cindy yang tak kunjung kembali hingga pukul 10.30 malam, akhirnya terpaksa ditinggal keliling sementara oleh Icang yang ingin buang air kecil di sebuah minimarket.

Baca Juga: Viral di Instagram, Puluhan KK yang Tercecer di Bilangan Serpong Ternyata Berkas Bekas

Penasaran, Icang pun mengendarai motornya hingga sampai di depan rumah yang paling ujung. "Pas sudah sampai sana, gelap banget, kumuh. Saya balikin ke arah rumah dia tuh, biar terang. Kok ini gak ada kehidupan, terasnya aja kotor, terus lampu terasnya aja gak nyala," tutur Icang.

Icang pun mencoba untuk mengeraskan suara motornya, namun tak ada seorang pun yang keluar. Ia kemudian mencoba bertanya ke beberapa warga sekitar, namun mereka tidak ada yang kenal dengan perempuan bernama Cindy.

Akhirnya, Icang meminta bantuan rekan-rekan ojol di Subang yang lokasinya sekitar 1 kilometer dari gang Cindy. Karena sudah cukup malam dan tidak menghasilkan apa-apa, mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian besok harinya.

Baca Juga: Noah Akan Rilis Versi Baru Lagu Kala Cinta Menggoda Ciptaan Chrisye, Ini Lirik Lagu nya

"Sampai di rumah, ya alhamdulillah cerita sama istri. Ya istri pun menganggapnya ya kena tipu," kata Icang yang kemudian menerima kabar dua hari setelah mengantar Cindy dari driver ojol yang membantunya di Subang.

Pesan di WhatsApp itu berbunyi, "Kang, saya Kubay yang semalem sama akang ngebantu akang. Sing ridho, sing ikhlas. Mudah-mudahan rezekinya lancar."

Baca Juga: KPU Tangsel Bantah Maskot 'Si Pangsi' Tak Mewakili Keberagaman

Setelah ditanya kenapa oleh Icang, driver itu menjawab, "Yang akang semalem bawa itu, sudah meninggal 4 tahun yang lalu." 

Ternyata, rider ojol Subang yang menemani Icang pada Kamis malam itu melakukan sweeping untuk menelusuri daerah yang pernah ditunjukkan Icang.***

 

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x