Sejarah Dibentuknya TNI, Telah Berjuang untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dari Penjajah

- 4 Oktober 2022, 16:41 WIB
Sejarah dibentuknya TNI yang telah mempertahankan keutuhan Indonesia sejak masa penjajahan
Sejarah dibentuknya TNI yang telah mempertahankan keutuhan Indonesia sejak masa penjajahan /tni.mi.id

ZONABANTEN.com – Tanggal 5 Oktober 2022 merupakan HUT ke-77 TNI, berikut sejarah TNI yang telah berjuang sejak masa penjajahan.

Dilansir dari tni.mi.id, Tentara Nasional Indonesia atau TNI lahir dalam perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda untuk menjajah bangsa ini.

TNI sendiri merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR), lalu diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.

Lalu, untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer internasional, maka diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Keinginan pemerintah untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata, yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno meresmikan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Selama perang kemerdekaan, TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional, meskipun banyak tantangan dari dalam dan luar negeri.

Sadar akan keterbatasan TNI dalam menghadapi Agresi Belanda, maka Indonesia melaksanakan Perang Rakyat Semesta, di mana segenap kekuatan TNI dan masyarakat, serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Peringatan HUT ke-77 TNI Tanggal 5 Oktober 2022, Lengkap dengan Cara Penggunaannya

Dengan demikian, integritas dan eksistensi NKRI telah dapat dipertahankan oleh kekuatan TNI bersama rakyat.

Sejalan dengan keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada akhir 1949, dibentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Angkatan Perang RIS (APRIS).

APRIS adalah gabungan TNI dan KNIL dengan TNI sebagai intinya. Agustus 1950, RIS dibubarkan, sehingga Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, dan APRIS diganti menjadi Angkatan Perang RI (APRI).

Upaya menyatukan organisasi angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi organisasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada 1962 merupakan bagian penting dari sejarah TNI pada dekade tahun 1960-an.

Hal itu diharapkan dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya, serta tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan kelompok politik tertentu.

Namun, keputusan tersebut menghadapi berbagai tantangan, terutama dari Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai bagian dari komunisme internasional yang berusaha menanamkan pengaruhnya ke dalam tatanan bangsa Indonesia, termasuk ABRI.

PKI melakukan semua itu dengan penyusupan dan pembinaan khusus, serta memanfaatkan pengaruh Presiden/Panglima Tertinggi ABRI untuk kepentingan politiknya.

Puncaknya adalah saat terjadinya peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965, mengakibatkan bangsa Indonesia dalam situasi yang sangat kritis.

Baca Juga: Tes Psikologi: Ketahui Kesan Orang Lain Tentang Dirimu Melalui Gambar yang Pertama Kali Dilihat dalam Ilustras

Dalam kondisi tersebut, TNI berhasil mengatasi situasi kritis untuk menggagalkan kudeta serta menumpas kekuatan pendukungnya, bersama dengan kekuatan masyarakat Indonesia.

Sebagai alat kekuatan hankam, ABRI menumpas pemberontak PKI dan sisa-sisanya.

Selain itu, sebagai kekuatan sospol, ABRI mendorong terciptanya tatanan politik baru untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Peran dan fungsi TNI, yang dulunya bernama ABRI, juga mengalami perubahan sesuai dengan UU No 34 tahun 2004.

Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Dalam bidang reformasi internal, TNI masih terus melaksanakan reformasi internalnya sesuai dengan tuntutan reformasi nasional hingga saat ini.

TNI tetap pada komitmennya, menjaga agar reformasi internal dapat mencapai sasaran yang diinginkan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: tni.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x