Pada tahun 1958, ia diangkat sebagai Komandan Komando Operasi 17 Agustus di Padang, Sumatera Barat, untuk menumpas pemberontakan PRRI.
Kemudian, 4 tahun setelahnya, tepatnya tahun 1962, ia diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Namun, di tahun 1965 Ahmad Yani difitnah ingin menjatuhkan Presiden Soekarno, dan tewas ketika pemberontakan G30S/PKI pada 1 Oktober 1965.
Baca Juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara dari Tan Malaka, Cocok Dibagikan ke Media Sosial pada Tanggal 2 Juni
2. Letjen (Anumerta) Suprapto
Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Ia sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung, namun terhenti karena pendaratan Jepang di Indonesia.
Di awal kemerdekaan Indonesia, Suprapto aktif dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap, serta masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Purwokerto dan ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.
Kariernya semakin meningkat di militer, namun saat PKI mengajukan pembentukan angkatan perang kelima, Suprapto menolaknya.
Ia pun menjadi korban pemberontakan G30S/PKI, jasadnya ditemukan di Lubang Buaya, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.