ZONABANTEN.com – 28 September ada Hari Kereta Api Nasional, simak sejarah dari perkeretaapian Indonesia.
Dilansir dari laman resmi PT KAI, sejarah perkeretaapian Indonesia dimulai saat pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang–Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele, pada 17 Juni 1864.
Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta, Naamlooze Vennootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM), menggunakan lebar sepur 1.435 mm.
Pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatsspoorwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875, dengan rute pertama Surabaya-Pasuruan-Malang.
Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta untuk membangun jalur kereta api, seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), dan lain-lain.
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api juga dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).
Sementara itu, untuk Kalimantan, Bali, dan Lombok, hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan.
Baca Juga: Kereta Api (KA) Terpanjang di Indonesia Telah Hadir dengan 16 Gerbong, Begini Detailnya
Hingga akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjanng 3.375 km.